webnovel

Greentea Latte

VOL 3. {Greentea Latte Destiny (21+)} = Bab 215 Badboy dingin yang memiliki penyesalan besar kini telah menjelma menjadi pria tampan dan mapan di usianya yang tergolong muda, yaitu 22 tahun. Di usia tersebut, dia telah menyelesaikan S1 di Oxford dan menjadi CEO dari perusahaan Fedrick Company, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner paling besar se-Asia Tenggara. Sayangnya, di usia yang tergolong cukup muda itu, dia sudah menjadi duda sehingga dia mati rasa terhadap wanita. Afka menjalani hidupnya dengan monoton, tanpa cinta dan kasih sayang. Hanya ada kebencian yang besar dalam hatinya kepada seseorang. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sangat mirip dengan mantan istrinya. Sialnya, Afka mengenal dengan baik gadis itu. VOL 1,2. {Greentea Latte (18+)} = Bab 1-214 Afka Fedrick, seorang badboy tampan ala novel yang memiliki sifat yang dingin. Dia memiliki penyesalan terbesar dalam hidupnya. Penyesalan yang berhasil membuat hidup cinta pertamanya hancur berantakan. Ghirel Sananta, seorang gadis yang tertatih selama hidupnya. Tak ada kebahagiaan dalam kamus Ghirel sampai Afka hadir dalam hidupnya. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya sesaat. Afka kembali menurunkan hujan padanya. Hujan badai yang membuatnya hancur berkeping-keping. Afka adalah penyebab kehancurannya. Afka adalah sosok yang bertanggung jawab atas rasa sakitnya. bagaimana kelanjutan kisah cinta sepahit Greentea yang terjalin diantara lembutnya Latte tersebut? by Depaaac_

Depaaac_ · Adolescente
Classificações insuficientes
369 Chs

45. Mempelajarinya

Thea sudah kembali ke mansion. Seluruh orang menyambutnya dengan hangat. Para pelayan terlihat senang dengan kedatangan nona mereka yang bertahun-tahun ini koma. Tentu saja kesembuhan Thea adalah berita bahagia untuk banyak orang. Gadis cantik dengan hatinya yang sangat baik itu membuat orang-orang kini bersimpati dengan keadaannya sekarang.

Meski awalnya Thea tidak nyaman, dia mulai bisa menjalani hidupnya dengan nyaman. Gadis itu mulai terbiasa dengan tatapan para pelayan yang mengasihaninya. Bahkan, Bella sekalipun menatapnya seperti itu.

Gadis itu sedang terbaring di samping Bella. Dia mengusap wajah ibunya yang sangat dia rindukan. "Mom... apa Thea boleh bercerita sesuatu?" Tanya Thea.

Bella mengangguk dengan senyumannya. Tentu saja boleh. Untuk apa dia melarang Thea bercerita? Justru Bella merasa senang karena putrinya mulai terbuka.

"Aku mencintai Arion." Katanya membuat Bella terdiam. Dia tak terkejut. Bella mengenal putrinya dengan sangat baik.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com