Setelah melaksanakan Shalat Zuhur berjamaah, Barra melanjutkan membaca Al-Quran. Sementara Gita beranjak ke dapur untuk menyiapkan makan siang untuk mereka.
Saat menyiapkan makanan di meja makan, Gita teringat pada Dion dan Nisa yang mencari sarapan tadi pagi.
'Mereka teman sekantor Mas Barra. Kata Mas, mereka orang-orang baik. Tadi pagi mereka mau pergi cari sarapan, kan? Sekarang udah pada makan apa belum, ya? Apa aku anterin makanan buat mereka sekalian kenalan?'
'Lagian memang orangnya kelihatan ramah dan baik, sih. Aku masakin aja, deh! Nanti mas Barra yang nganterin ke sana,'
Gita terus berbicara sendiri dalam hatinya. Sementara tangannya terus aktif memotong sayuran dan meracik bumbu dengan niat memasak masakan yang sederhana yang sering ia buat di rumah.
Sangking asyiknya memasak, Gita sampai tidak sadar Barra mendekatinya.
Gita terkesiap saat sepasang tangan merengkuh pinggangnya dari belakang dan memeluknya erat.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com