webnovel

GITA

Entah mengapa sepertinya Barra jatuh begitu dalam dengan perasaan sukanya itu? Seharusnya Barra tidak boleh mengikuti perasaan suka itu pada Gita. Usia mereka berbeda jauh dan Gita juga masih bersekolah. Tapi, menahan perasaan itu terus membuat Barra gelisah. Kalau yang seperti itu disebut jatuh cinta, ya, Barra setuju dan mengakui kalau Barra jatuh cinta pada Gita. Kenapa Barra berkata begitu? Gita bahkan menganggapnya seperti kakak laki-lakinya sendiri. Lagipula, Gita juga baru saja menerima perasaan teman sekelasnya. Lalu Gita harus apa? Gita terus resah menanggapi pernyataan Barra padanya. Saat cinta datang tanpa peringatan, tidak ada yang tahu kapan dan bagaimana, serta pada siapa akan berlabuh. Ini bukan kisah romansa berbau CEO ataupun Mafia dengan kehidupan kaya raya. Ini hanya kisah biasa dari Barra, pemuda 23 tahun yang jatuh cinta pada Gita, gadis remaja yang masih bersekolah. Tanpa pertanda apapun, Barra dipertemukan dengan Gita dan perasaan aneh menggelitik Barra rasakan pada pandangan pertama. Ya, Barra jatuh cinta. Dan anehnya, hatinya berlabuh pada Gita, si gadis remaja yang baru mengenal apa itu rasa suka pada lawan jenis. Kisah cinta mereka diliputi dengan banyak air mata hingga kisah ini berakhir, tanpa menghilangkan kebahagiaan Barra dan Gita dengan banyak tokoh lainnya. Kisah ini terinspirasi dari pernikahan dini yang marak di lingkungan sosial. Semoga dengan membaca kisah ini, kita semua dapat mengambil pelajaran bahwa pernikahan dini tidak seindah yang dibayangkan, namun juga tidak seburuk dan semenakutkan yang dipikirkan.

Knisa · Urbano
Classificações insuficientes
316 Chs

STORY OF GITA SELESAI

STORY OF GITA SELESAI

Ya, Allah… Sean udah datang. Kenapa hamba ngerasa badan ini mulai nggak sakit? Kenapa hamba ngerasa sakit yang nggak tau di bagian mana ini kayak terangkat dan jadinya lebih ringan?

Apa memang ini udah waktunya hamba ikhlaskan semua urusan di dunia ini dan ikut samaMu, Ya Allah?

Tapi memang perasaan hamba lebih tenang waktu dengar suara Sean datang dan ternyata memang benar dia itu Sean…

Tapi boleh, nggak, kalau hamba minta sedikit waktu lagi buat pamit sama Gita?

***

Sentuhan tangan lembut terasa membelai kepala Gita yang masih tertunduk dan bersandar di samping Barra.

Tapi siapa pemilik tangan itu saat Barra saja masih diam dan tidak ada siapa pun di ruangan rawat Barra saat ini.

'Git, bangun, Sayang…!' panggil Barra lembut pada Gita. Perlahan, Gita menengadahkan kepalanya dan melihat sosok yang masih belum sempurna terbias jelas di matanya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com