webnovel

1. RATU BK

"Lo kemaren bolos sekarang berantem sama cowok. Seminggu ini lo masuk bk udah 3 kali, Ziya."

"Gue seneng masuk bk."

Dua cewek cantik keluar dari ruang bk setelah sidang karena salah satunya berkelahi dengan anak cowok.

" Ziya! Yona! "

Ada yang berseru dari arah belakang, keduanya menoleh bersama dan melihat seorang lelaki melambaikan tangan mendatangi mereka.

"Lele, Lo ngapain ke sini?"  Rambut pendek bertanya ketika laki-laki itu sudah berdiri di depan mereka berdua.

"Lo udah keluar ternyata, padahal gue mau berdiri di depan pintu menyambut ratu bk keluar."

Aleza Radyta Effendi tertulis di nametag yang terpasang di dada kanan laki-laki itu. Sebelumnya dia sedang asik bermain bola di lapangan tapi kemudian mendapat kabar jika teman nakalnya masuk bk. Aleza terkejut, masalahnya baru kemarin masuk bk hari ini sudah di panggil kembali. Dia langsung berlari meninggalkan teman bermainnya dan menuju ruang bk.

"Lo berantem?" Aleza balik bertanya.

"Dik, temen lo ini nggak tenang kalau belum masuk bk." Cewek lainnya bersuara, dia terlihat hampir frustasi setelah menemani Ghaziya sidang. Sepanjang sidang Ghaziya menjawab acuh tak acuh, menguap ngantuk, bahkan masih bisa membahas makanan enak apa yang di jual di kantin.

Cewek berambut coklat bergelombang yang tergerai bebas itu terlihat anggun. Namun, sayang sekali sikapnya tidak seanggun penampilannya, dia sebenarnya sama saja dengan cewek yang selesai kena sidang barusan. Dia adalah Lyona Agrarizelle, penampilannya dengan rambut coklat indah itu sangat menarik perhatian, apalagi wajahnya yang tampak cantik alami.

"Siapa suruh tuh cowok ngusik gue," kata cewek lainnya yang memiliki nama Ghaziya Agatha Luna. Satu-satunya siswi berandal di SMA Nusa Galaksi yang di juluki sang ratu bk. Si gila perkara yang seakan sehari tanpa bermasalah dia belum lega. Cewek ini cantik dengan rambut pendeknya yang di highlight warna coklat, cewek spesial yang khas dengan dasi yang simpulnya selalu tidak benar. Meski seorang berandal dia banyak di sukai anak cowok di sekolah, sayangnya belum ada yang bisa mendapatkan hatinya. Dia terlalu luar biasa gila untuk di dapatkan.

"Emang dia ngapain lo, Ziya?" Aleza penasaran bagaimana Ghaziya bisa berkelahi dengan cowok.

"Dia manggil-manggil nama gue nggak jelas. Bikin geli ya gue hajar lah." Ghaziya menyahut santai, wajahnya yang tanpa beban benar-benar membuat Aleza tidak habis pikir.

"Ziya kalau risih ya nggak gitu juga, nyari perkara banget," kata Aleza tak habis pikir dengan alasan itu. Karena di goda lelaki cewek itu menghajar anak orang sampai lebam. "Lo luka nggak?" tanya Aleza mengamati wajah Ghaziya yang tampak bersih tidak ada bekas pukulan.

"Nggak gue sehat," ucap Ghaziya santai tanpa beban dan rasa bersalah.

"Lo nggak sehat lo sinting, Ziya." Celetuk Lyona. Ghaziya dirinya tinggal pergi ke kamar mandi ketika kembali sudah duduk anggun di singgasana ruang bk.

Ghaziya memandang Lyona, cara cewek itu bicara mengesalkan. Padahal dia sama saja. "Lo juga sinting cuma lagi anteng aja." Ghaziya memutar mata malas.

Benar, Lyona sebelas dua belas dengan Ghaziya. Sama-sama suka mencari masalah, baiknya dia sedikit waras dan Ghaziya terlalu sinting.

"Wong kok unik." Aleza tersenyum. "Udah ayo balik ke kelas, hari ini nggak boleh bolos Ziya."

"Hm." Ghaziya berdeham malas lalu berjalan pergi.

___________Ghaziya___________

Bel istirahat berbunyi lima menit lalu. Saat ini Ghaziya, Lyona dan Aleza berada di kantin, mengobrol sambil menikmati makanan.

"Entah ni Ziya, baku hantam gara-gara di godain cowok." Aleza menceritakan alasan Ghaziya berkelahi sampai masuk bk kepada dua teman satu timnya.

"Bagus Ziya, siapa suruh nggodain," ucap seseorang yang memiliki nama Alfarenzi Galen Reandra. Dia biasa di panggil Alen, seorang ketua tim voli SMK Nusa Galaksi.

"Gue dukung," celetuk anak voli lainnya. Sean Rajendra.

Aleza, Sean, dan Alen adalah tiga pemain terbaik di tim voli. Mereka bertiga berteman dekat dengan Lyona dan Ghaziya.

"AAA HIROO!"

"ANTARA GANTENG BANGET!!"

"EVAN!"

Kantin mendadak ramai dengan kehadiran tiga orang cowok tampan. Cewek-cewek menjerit histeris membuat telinga Ghaziya dan Lyona sakit. Mereka bahkan merasa akan tuli dengan jeritan-jeritan nyaring yang menembus gendang telinga.

"Apasih, heboh banget."

"Liat Regan aja segitu hebohnya, padahal biasa aja."

"Yee itu menurut lo biasa aja, nyatanya Hiro di sukai cewek dari sekolah-sekolah lain. Evan sama Antara juga."

"HIRO DUDUK SINI AJA!"

"HIRO DUDUK SINI MASIH MUAT!"

Ghaziya terganggu dengan mereka yang tidak hentinya berteriak seperti tikus kejepit. Sangat menganggu sekali. Emosinya jadi terpancing, dia menggebrak meja kasar.

BRAK!

"Berisik banget sih lo pada! Nggak bisa diem apa?! Cuma liat Regan heboh banget!"

Orang-orang di kantin senyap seketika bagai kuburan sunyi di malam hari. Gebrakan yang Ghaziya buat banyak mengagetkan cewek-cewek yang langsung segera diam. Dia sangat kesal saat ini.

Tiga cowok yang menghebohkan kantin tadi masih berdiri. Yang berdiri paling depan menyunggingkan senyum lalu berjalan mendekati meja Ghaziya.

"Ziya jangan marah-marah, soalnya kalau marah makin cantik," kata cowok itu saat di dekat Ghaziya. Dia lanjut berjalan melewati cewek itu setelah selesai berkata.

Ghaziya tak menggubris, dia hanya melirik cowok yang bernama Hiro itu.

"Nona, temennya di tenangin ya cantik." Seseorang yang lewat berikutnya setelah Hiro menggoda Lyona sambil tersenyum.

"Gue gampar Lo, Van!" Ujar Lyona.

Tiga cowok tampan yang pesonanya mampu menghebohkan kantin itu adalah tiga terbaik tim basket. SMA Nusa Galaksi memiliki dua tim paling berprestasi dalam bidang olahraga. Tim voli yang di ketuai oleh Alen dan tim basket yang di ketuai oleh Hiro. Kedua tim saling bersaing untuk menjadi tim yang paling banyak menyumbang trophy dan medali.

"Van, ada kemajuan nggak lo sama Lyona?"

Hiro Satya Regantara. Cowok yang dinobatkan oleh cewek-cewek sebagai pangeran tim basket. Salah satu dari para pangeran sekolah yang pesonanya sangat kuat. Ketua tim basket itu sudah terkenal sebagai ketua paling hebat untuk urusan mengompakkan tim. Namanya di kenal setelah berulang kali memenangkan kejuaraan basket nasional.

"Seenggaknya nona udah nggak sedingin dulu." Dia tertawa kecil.

Revan Narendra. Wakil ketua tim basket, juga salah satu dari pangeran sekolah yang di kenal paling ramah. Sifatnya ceria dan bersemangat. Wajah tampan Evan dan senyumnya yang indah seringkali memikat hati siswi-siswi di sekolah.

"Key, lo gimana? Udah ada cewek yang lo suka?" Hiro bertanya pada orang yang duduk di depannya.

"Nggak," sahut orang itu singkat.

Terakhir ada Gabriel Keyzio Antara. Pangeran sekolah yang sifatnya cuek dan tak banyak bicara. Gabriel atau lebih sering di panggil Key ini ialah orang yang selalu menduduki posisi tiga dalam peringkat pararel. Sifatnya yang cuek juga tak kalah memikat hati cewek-cewek.

"Sejauh ini belum ada yang narik perhatian lo ya, Key? Atau gara-gara lo terlalu cuek makannya lo nggak merhatiin orang-orang yang suka sama lo."

"Males ribet," ucap Key datar, dia yang cuek dan tak banyak bicara terlalu malas untuk menanggapi orang-orang.

"Soalnya dia belum suka sama seseorang, entar kalau udah suka pasti ya bucin." Evan berbisik pada Hiro yang cuma tersenyum.

_________Ghaziya__________

Di parkiran SMA Ghaziya duduk di atas motor kawasaki ninja ZX-10R berwarna hitam-merah. Menatap layar ponselnya dengan wajah datar, menunggu Lyona yang tidak kunjung kelihatan batang hidungnya.

"Yo, Ziya!"

Orang yang sedari tadi di tunggunya datang ke parkiran dengan dasi yang di ikatkan di sekeliling dahi. Lyona menghampiri motornya yang terparkir di sebelah motor Ghaziya. Cewek yang wajahnya terlihat cerah ceria itu memakai helm. Melihat wajah temannya begitu datar dan serius dia bertanya, "Kenapa, Zi? Kok lo serius banget."

Ghaziya mengalihkan pandangannya dari layar ponsel ke cewek di sebelahnya. Tatapan matanya yang datar sedikit meleburkan senyuman Lyona.

"Na, bilang ke yang lain kita ngumpul."

Senyuman itu lenyap seketika. Setelah mengingat sesuatu yang amat penting tiba-tiba raut wajahnya ikut berubah menjadi serius.

"Oke."

°°°°

Próximo capítulo