Ucapan Pak membuat Ali memikirkannya di dalam kepala. Padahal Ali tulus menjaga Davina, bukan semata menjalankan pesan terakhir Rico. Tapi juga karena perasaannya pada Davina.
Ali paling tahu, Davina tak pernah percaya kepada siapa pun. Dan Rico, adalah satu-satu orang yang dipercaya Davina selama ini. Tak mudah untuk menyelami hatinya. Apalagi Ali memiliki cacat di mata Davina.
TIN! TIN!
Sedang berjalan, Ali tak sadar ada mobil yang lewat. Karena tak sempat menghindar. Mobil itu menabrak Ali. Tepat di depan perusahaan Pak Erwin.
****
Hannah berlari bersama Davina di lorong rumah sakit menuju ke ruang UGD. Untuk ke sekian kalinya, Davina harus menyambangi rumah sakit.
"Pasien bernama Ali dimana?" tanya Davina kepada petugas di depan ruang UGD.
"Yang korban kecelakaan itu?" tanya si petugas.
"Iya," sahut Davina.
"Saat ini pasien ada di dalam. Dokter akan melakukan tindakan operasi," ucap petugas.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com