webnovel

Gene dan Gen

Gene Parker yang merupakan kembaran dari Gen Parker harus kembali ke negara asalnya untuk membalas dendam kepada orang-orang yang telah membuat kembarannya harus tak sadarkan diri dalam waktu yang sangat lama. Ia menggantikan peran Gen di sekolah agar lebih mudah mencari para pelaku. Gene bersumpah akan membuat mereka semua tersiksa dengan nasib yang akan ia buat.

Bluerry · Realista
Classificações insuficientes
1 Chs

Prolog

Drrrtt...

Drrrttt...

Drrttt...

Seorang pemuda membuka matanya secara perlahan karena mereasakan getaran ponselnya yang tak berhenti. Dengan setengah sadar ia melirik jam dinding yang terletak di dekat pintu kamarnya, ternyata jarum jam menunjukkan pukul 2 pagi lewat beberapa menit. Tangannya meraba-raba kasurnya mencari ponselnya, ketika sudah mendapatkannya ia pun langsung melihat nama kontak yang telah menghubunginya sepagi ini.

Keningnya mengkerut kala membaca nama yang tertampil di layar ponselnya, itu kembarannya yang bernama Gen.

Gen merupakan kakaknya, mereka berbeda hanya 7 menit saja. Sayangnya mereka harus berpisah, tahun ini seharusnya menjadi tahun ke 10 mereka berpisah. Gen harus menetap bersama orang tuanya, dan sang adik harus menetap bersama kakek neneknya di Texas. Namun jarak tidak memisahkan mereka, mereka sepakat untuk saling berkomunikasi agar hubungan mereka tidak putus. Sifat keduanya terbilang berbanding jauh, sang kakak merupakan sosok pendiam dan selalu menyimpan segalanya sendirian, sedangkan sang adik memiliki sikap bar-bar dan banyak omong.

"Gene..." Gene sang adik merasa ada yang aneh, ini pertama kalinya Gen berbicara dengan nada seperti ini.

"Gen? Ada apa? Kamu kenapa? Jangan bilang kamu telat makan lagi, Jawab aku cepat!" Tanya Gene bertubi-tubi karena Gene sangat panik.

"Mereka meracuni ku." Perkataannya terhenti dengan suara batuk, "Gene, kembalilah dan gantikan aku, aku sudah tidak kuat lagi."

Mereka? Gene ingat beberapa hari yang lalu Gen mengatakan bahwa teman-temannya sangat mencurigakan belakangan ini, tapi Gene tidak tau mereka yang dimaksud.

"Gen! Seharusnya kamu menghubungi rumah sakit! Atau mau aku yang menghubungi mereka?"

"Mereka sudah berniat membunuh ku berkali-kali. Ku mohon gantikan posisiku." Suara Gen semakin melemah, dan panggilan ditutup setelah Gene mendengar nama-nama pelaku.

Air mata Gene mengalir, tangannya yang gemetar berusaha mencari kontak orang tuaknya. Gene memutuskan menghubungi sang ayah, dan untungnya sang ayah langsung mengangkat teleponnya.

"Bukannya di sana masih jam 2 pagi?" Bukan pertanyaan itu yang penting, sekarang yang terpenting adalah kembaran Gene, kakaknya sendiri.

"Ayah! Cari Gen sekarang! Dia- dia sekarat hiks selamatkan dia!" Gene berteriak histeris terus menerus meminta sang ayah untuk mencari kembarannya.

"Apa maksudmu Gene? Gen la-" Ucapan Ayah terhenti digantikan dengan teriakan dari ibu Gene, "Ayah, Gen masuk rumah sakit."

Sambungan mereka terputus. Tak lama Kakek dan Nenek Gene datang dengan wajah panik, mungkin mereka terbangun karena teriakan Gene.

"Kenapa kamu berteriak pagi-pagi?" Tanya sang Kakek yang belum menyadari Gene sedang menangis.

Gene tidak menjawab, terlalu sibuk mencoba menenangkan diri. Tangan Gene menggenggam erat ponselnya sambil menunggu kabar dari kedua orang tuanya, dan Gene tidak berhenti berdoa untuk keselamatan kembarannya.

Setelah tenang Gene menarik napas dalam-dalam, "Kakek, aku ingin kembali ke Indonesia."

Dengan tekadnya, ia memutuskan membalas perbuatan mereka yang telah mereka lakukan ke kembarannya. Gene pastikan mereka akan memohon kepadanya, ia tidak akan memaafkan mereka walaupun mereka sampai menjilat kotoran mereka sendiri.

Ini pertama kali aku nulis disini :)

Bluerrycreators' thoughts