Ariel meminta Sena menjemputnya saat jam makan siang. Mereka datang ke salah satu restoran Chinese yang berada di dekat kantornya.
"Sena, kamu pernah bekerja di restauran Chinese?" tanya Ariel.
Sena mengangguk. Ariel tersenyum senang. Dia akan meminta Sena memilihkan menu untuknya. Ariel semakin mengagumi pengetahuan Sena tentang makanan dan minuman. Dia menjadi orang yang sangat berbeda dibandingkan dirinya yang dilihatnya di bandara saat pertama kali mereka bertemu. Cara dia berbicara dan bersikap sama sekali tidak menunjukkan dirinya sebagai seorang perantau yang tidak punya tujuan dan tidak punya keluarga untuk kembali pulang.
"Mengapa kamu melihatku seperti itu?" tanya Sena.
Ariel menggeleng sambil tersenyum. Sekarang mereka sedang menunggu pesanan datang.
"Sena, kamu tinggal dimana disini?" tanya Ariel.
"Aku tinggal di kosan."
"Jauh?"
Sena menggeleng.
"Aku boleh main kesana?"
Sena menggeleng.
"Tidak boleh ada tamu cewek?"
Sena menggeleng.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com