Agung sedang menunggu kedatangan Putri di dalam kafe favoritnya. Kekasihnya telat sepuluh menit. Agung sudah mengajaknya berangkat bareng dengan menawarkan jemputan seperti biasa, tapi kekasihnya menolak dengan alasan sedang pergi ke luar bersama teman-temannya. Hubungan mereka semakin merenggang belakangan ini. Kekasihnya marah besar ketika dia membatalkan makan malam romantis di malam valentine. Dia tidak membalas pesannya dan tidak mengangkat panggilannya. Baru tadi siang gadisnya mengirim pesan meminta bertemu di kafe favoritnya yang menjadi kafe favorit mereka berdua. Agung menghela napas. Padahal bulan depan sudah menginjak tahun ketiga dan dia berencana melakukan pesta pertunangan tepat di hari jadi mereka. Agung bahkan sudah memesan cincin pertunangan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com