Lova berdehem pelan. Perlahan menurunkan tangan Axel yang seperti tidak ada pegalnya sama sekali. Lova celingak celinguk mencari sesuatu yang dapat memecahkan situasi canggung di antara mereka.
Melihat gelas bening berisi air putih yang ada di atas meja nakas di samping ranjang Axel masih utuh, belum tersentuh sama sekali, Lova langsung meraihnya. Bisa-bisanya Axel tidak langsung minum setelah bangun tidur? Lova menghela nafas pelan.
"Kenapa bagun gak langsung minum, sih?"
Axel yang sedang memijat-mijat kepalanya langsung berhenti. Nyengir lebar ketika tatapannya bertemu dengan mata hazel Lova yang sedang menatapnya dengan intens.
"Aku lupa, sayang. Kamu-nya langsung narik perhatian aku, sih."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com