Lova berjalan tertatih-tatih menuju bangku kosong yang ada di sebuah taman, yang letaknya tidak jauh dari gedung kantor Axel. Setelah drama pemanggilan satpam oleh petugas resepsionis, Lova memutuskan untuk dengan suka rela keluar dari sana.
Mau ditaruh mana mukanya nanti, kalau sampai diseret keluar oleh satpam bertubuh kekar yang menjaga gedung kantor Axel. Lova bergidik ngeri.
Lova mendesah lega ketika bokongnya berhasil menyentuh permukaan bangku. Meletakkan map, lalu tas miliknya di atasnya. Lova membungkuk dan melepaskan stiletto yang membungkus kedua kakinya. Meletakkan kedua kakinya di atas stiletto agar tidak langsung bersentuhan dengan tanah yang hanya tertutup rumput sedikit-sedikit.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com