Ricki langsung waspada ketika dini hari itu mendapat kabar dari orang-orang yang berjaga di gapura masuk menuju kampung ini. Eric datang. Karena tak ingin menimbulkan keributan di kampung, orang-orang membiarkan Eric masuk. Terlebih, Eric menyebutkan tentang gencatan senjata kedua geng mereka dan Eric datang seorang diri.
Ricki menoleh ke pintu kamar yang masih tertutup. Sial. Troy bahkan tak ada di sini. Membawa kedua gadis itu pergi dari sini di jam ini juga pasti berbahaya. Terlebih, tak ada Troy. Menjaga dua gadis itu sendiri terlalu sulit bagi Ricki. Terlebih jika lawannya Eric. Kemampuan Eric setingkat dengan Troy.
"Rick, kita harus bagaimana?" tanya Jun yang sedari tadi mondar-mandir cemas. "Kenapa Troy belum pulang juga?"
"Kau berjagalah di depan kamar," Ricki berkata. "Aku yang akan meng-handle Eric. Jika situasi bertambah gawat, pergilah dengan Carol dan Cecil."
"Tapi, Eric bisa sangat berbahaya, Rick. Bagaimana jika dia membunuhmu?" cemas Jun.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com