webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Adolescente
Classificações insuficientes
405 Chs

284. Cerita Tentang Ayahnya Via

Makan malam terasa agak canggung karena Bara tidak ingin banyak bicara dengan Via. Sepertinya Via menyadari jika Bara sedang kesal padanya.

"Bara, kamu marah ya sama aku," ujar Via sambil menatap Bara takut-takut.

Bara mendengus. "Ya, habisnya kamu gak bisa dikasih tau orangnya."

"Maaf." Via menundukkan kepalanya dengan wajah yang memelas.

"Emangnya kenapa sih kamu gak langsung pulang tadi siang?"

"Ya, aku kan masih pengen maen," aku Via. "Kapan lagi bisa maen ke kampus kamu, terus nungguin kamu pulang kuliah? Itu kan sesuatu hal yang berharga."

Bara terkekeh sambil mendengus. "Ya, tetep aja. Buktinya, mama kamu telepon ke kamu, terus kamu gak mau angkat. Kamu sengaja pergi dari rumah ya."

Via mendongak dan menatap Bara sambil memberengut. "Aku lagi males ada di rumah. Mama aku lagi sensi, marah-marah mulu. Dia lebih perhatian sama si April daripada sama aku."

"Masa sih? Aku pikir, kamu itu termasuk anak yang lebih nurut daripada adik kamu," komentar Bara.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com