webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Adolescente
Classificações insuficientes
405 Chs

196. Makan Siang di Restoran Mewah

"Iya, Bro," jawab Iwan. "Gak enak gua udah nyusahin. Lebih deket naek angkot di stasion daripada lu anterin ke sekolah mah."

"Ya udah kalo gitu."

Iwan segera mengguncang badan Wahyu dengan sadis sampai Wahyu terkejut.

"Apaan sih lu?!" keluh Wahyu sambil matanya setengah terpejam.

"Udah mau nyampe, Bro. Kita turun di stasion aja ya. Entar naek angkot barengan, oke?"

"Oh, oke." Wahyu mengerjapkan matanya sambil melihat-lihat ke luar jendela.

Akhirnya, setelah memasuki daerah stasiun kereta api, Bara pun menurunkan kedua sahabatnya. Tas-tas sudah diturunkan dan mereka pun berpisah.

"Makasih banyak ya, Bara," ujar Wahyu dan Iwan secara bergantian.

"Dadah, Ayank Dita," ucap Iwan.

Iwan dan Wahyu melambaikan tangannya, sementara Pradita tersenyum membalas lambaian tangan mereka.

"Sialan! Si Iwan doyan amat nyebut kamu ayank," keluh Bara.

Pradita terkekeh. "Dia kan cuman bercanda, Yank."

"Ih, tiap kali kamu nyebut aku sayang cuman pas ada maunya aja." Bara memberengut.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com