Akhirnya, setelah perjalanan lebih dari satu jam, mereka semua pun tiba di villa. Mobil-mobil bus itu parkir di tempat yang telah disediakan, sementara Bara parkir di dalam garasi yang terlindungi dari panas dan hujan.
Mereka semua turun dari mobil. Seketika udara dingin menyapa mereka. Bara merasa baik-baik saja dengan udara dingin. Pradita mengusap tangannya.
"Kamu kedinginan, Sayang?" tanya Bara.
"Gak juga." Pradita terkekeh.
Teman-teman yang lain sedang menurunkan tas dari bagasi. Bara pun menyusul untuk mengambil tasnya yang berada di tumpukan paling bawah.
"Makasih ya, Bro tumpangannya," ucap Iwan.
"Sama-sama, Bro. Tujuan kita kan sama," kata Bara sambil tersenyum.
"Bener," sahut Fauzi. "Tujuan kita kan sama-sama untuk membahagiakan Dita. Eeeeh. Maap, maap."
Fauzi mengangkat tangannya tanda menyerah sambil mundur menjauh. Bara menautkan alisnya sambil melipat tangannya di depan dada.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com