webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Adolescente
Classificações insuficientes
405 Chs

117. Menyapa Danu

Bara menatap Pradita yang sejak tadi manyun terus menerus. Ia jadi merasa gemas pada pacarnya itu.

"Emangnya kamu bangun jam berapa, Yank?" tanya Bara.

"Jam setengah tujuh kurang," jawabnya datar.

"Loh. Terus kamu ngapain aja dari tadi?"

Bara tidak bermaksud untuk memarahi Pradita. Ia berusaha menjaga agar suaranya tetap tenang dan tidak memakai penekanan. Menurut pengalamannya saat bersama dengan Trian, cewek itu tidak bisa disalahkan. Mereka akan selalu benar meski mereka salah.

Pradita mendesah. "Aku baca buku."

Bara tersenyum setengah hati. Astaga, demi buku, Pradita sampai telat. Padahal ia sendiri yang menyuruh Bara untuk menjemput jam setengah sembilan pagi. Sepertinya ia sudah telat berangkatnya tadi, tapi Pradita masih belum juga siap.

"Kamu segitu freak-nya baca buku."

Pradita mengangguk sambil menunduk menatap kakinya. Sepertinya ia merasa bersalah.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com