Aska tersenyum kemudian mencubit hidung Karin dengan gemas dan mengecupnya dengan penuh rasa sayang.
Aku sangat percaya pada kepintaran istriku, bagaimana dengan mudahnya mematahkan hati seorang pencipta." ucap Aska semakin mempererat pelukannya.
"Eittss... siapa yang pernah aku patahkan?" tanya Karin mengkerutkan keningnya sambil menatap penuh wajah Aska.
"Emm...aku rasa kamu tidak menyadarinya sayang, tapi aku senang kamu selalu bertindak tegas di waktu yang tepat." ucap Aska bangun dari tempatnya seraya menggenggam tangan Karin dan menariknya pelan agar ikut berdiri dan duduk di pinggir ranjang.
Karin hanya diam menurut saja pada Aska yang mengajaknya duduk di pinggir ranjang.
"Dengar sayang, kalau kamu merasa sudah tidak nyaman berada di sini kita bisa cari Hotel yang lain." ucap Aska dengan tatapan penuh.
"Kenapa kita harus pindah? aku tidak ada masalah dengan Johan, aku hanya risih saja dengan perhatiannya yang terlalu berlebihan." ucap Karin kembali sedikit emosi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com