webnovel

EXTRAORDINARY LOVE

Kisah Aurel Erwansyah yang memiliki sifat dingin dan acuh pada orang asing, terutama pada pemuda yang bernama Rega Putra Hariwijaya karena sifat pemuda itu yang sangat tidak bisa di atur dan selalu mengganggu ketenangan orang lain. Namun, tanpa di sadari oleh Aurel sendiri bahwa sebenarnya Rega memiliki sifat yang sangat baik hati dan perduli pada orang lain. Sehingga Rega itu tidak seperti yang Aurel bayangkan selama ini. Hingga perlahan, Aurel merasa bahwa ada yang berbeda dari perasannya yang sebelumnya membenci Rega tiba-tiba saja berubah menjadi perduli dan jantungnya selalu berdetak lebih cepat ketika berbicara dengan pemuda itu. Ada apa dengan Aurel sebenarnya? Simak selengkapnya di sini ... Story by : Refi Mariska Art by : Pinterest

Risma_Devana · Adolescente
Classificações insuficientes
270 Chs

Chapter 15

Sore hari menyapa Rega yang sedang bermain basket dihalaman rumahnya dengan ditemani anjing kecilnya yang lucu terlihat melompat lompat mengikuti pergerakan Rega yang tengah memainkan bola basket itu.

"Dogi gue mau nembak cewek waktu camping nanti kira kira aesthetic dan romantis nggak ya?" Tanya Rega ke anjing kecilnya yang dia namakan Dogi.

Anjing kecil itu hanya diam dan menatap sang majikannya yang tengah mengajaknya berbicara.

"Sampai warga bikini bottom ngepel dilantai nggak bakal nyambung ngomong sama anjing kecil," gerutu Rega kesal entah dengan dirinya sendiri atau anjing kecilnya itu.

Farah berjalan dari kamarnya menuju halaman rumahnya karena terdengar suara ocehan putranya yang sedang ngobrol dengan anjing kecil peliharaan putranya itu. Manik mata Farah yang memperhatikan Rega sedang main basket dengan mulut yang komat kamit entah apa yang diucapkannya membuat Farah geleng kepala.

"Rega anak mama kamu ngomong sama siapa?" tanya Farah ke putranya itu.

Rega yang bermain basket pandangannya teralihkan ke wanita paruh baya yang sedang berdiri diambang pintu sedang memperhatikan dirinya.

"Dogi ma," jawab Rega dengan senyum manisnya.

"Ngomong kok sama anak anjing." Ucap Farah ke putranya yang masih memegang bola basket dengan bercucuran keringat sampai seperti orang habis mandi, padahal putranya itu belum mandi sore.

"Bau badan kamu sampai ke sini, asem banget. Buruan mandi!!" perintah tegas Farah ke Rega.

"Iya mamaku sayang," ucap Rega sembari tersenyum ke mamanya.

"Sory mama nggak baper sama senyuman kamu," sahut Farah pergi begitu saja.

Rega kemudian menggendong anak anjing itu untuk dia bawa ke ruang tengah, Rega berjalan masuk ke dalam rumah tepatnya ruangan keluarga tempat kandang Dogi dan dia tidak lupa juga memberi makan Dogi.

"Habis basket sama gue harus makan, yang kenyang," ucap Rega ke Dogi hewan peliharaannya itu.

Selesai mengurus Dogi, Rega berjalan menuju lantai atas dan masuk ke kamarnya untuk mandi dan siap siap akan keluar malam bersama Andrian, Beni dan, Yoga. Reza tidak ikut karena menemani mamanya yang ingin melihat apartemen yang baru saja mama Reza beli.

Di rumah Meisha lagi dan lagi Omanya menanyakan tentang Reza. Meisha yang tengah belajar merasa terganggu karena Omanya sekarang sedang duduk di kasur tepatnya didalam kamar Meisha.

"Reza nggak ngajakin kamu makan malam hari ini?" tanya Oma Meisha.

"Oma.. Reza itu bukan pacar Meisha. Jadi tidak mungkin Reza ngajak Meisha makan malam," jawab Meisha berusaha tidak kesal dengan Omanya.

"Sebentar lagi pasti kalian berdua akan pacaran sampai kuliah dan lulus kuliah kerja bareng habis itu ni-"

"Udah Oma. Meisha banyak tugas, Meisha mohon Oma keluar dulu ya," ucap Meisha memotong ucapan Omanya dan menyuruh asistennya mengantar Omanya ke lantai bawah.

Setelah Omanya keluar dari kamarnya Meisha serasa bisa bernafas lega, tidak diburu banyak pertanyaan dari Omanya yang selalu sama tidak jauh dari nama Reza.

"Reza gue curiga sama lo, jangan jangan lo pelet Oma gue biar lo bisa deketan sama cewek cantik kayak gue," gumam Meisha sembari tersenyum.

Rega yang sekarang sudah siap berangkat untuk keluar malam bersama dengan para sahabatnya kecuali Reza yang tidak ikut. Tujuan Rega adalah tempat yang biasa dia buat nongkrong bersama temannya yang lain termasuk Vando, Robi dan teman temannya yang lain.

Diperjalanan Rega melajukan kecepatan motornya dengan kecepatan normal, karena jalan raya tidak sepi sebab masih sore. Jam sekarang menunjukkan pukul 18:35 Rega sampai dibasecampnya yang disana sudah banyak yang datang untuk bercanda ria bersama.

Baru saja Rega mendudukkan dirinya di samping Vando langsung diberi pertanyaan oleh Vando tentang Aurel yang tentunya membuat Robi yang sudah paham maksud Vando spontan membelalakkan matanya tak percaya bahwa Vando akan benar benar mulai merebut Aurel dari Rega.

"Cewek yang lo suka udah lo tembak belum?" tanya Vando ke Rega.

"Nanti waktu dipuncak saat camping," jawab Rega jujur. Karena rencananya memang dia akan menyatakan perasaannya ke Aurel bulan depan di puncak tempat mereka camping.

Vando mengangguk sembari tersenyum seakan akan dia ikut senang dan mendukung Rega padahal sebenarnya Vando malah ingin menjauhkan Aurel dari Rega dan dia bisa mendapatkan Aurel. Tapi, tidak akan semudah itu Vando bisa menjauhkan Aurel dari Rega karena ada dua teman setia Rega yang akan menjaga Aurel dari Vando.

"Oh ya kata Robi lo juga lagi mau pdkt sama cewek cantik, bener?" tanya Rega ke Vando membuat Vando yang barusan minum kopi langsung tersedak.

"Hati hati kalau minum, kita gak minta kok," sahut Beni sembari menertawakan Vando.

"Gimana? Benar kata Robi kalau lo mau deketin cewek cantik," ucap Rega mengulangi perkataannya.

"Fakta men, Vando juga lagi kasmaran," sahut Robi.

"Yang ditanya jangan diam aja dong, penasaran semua yang ada disini," ucap Yoga yang juga penasaran.

"Iya gue lagi mau deketin cewek cantik," balas Vando tanpa beban.

"Anaknya sekolah mana kalau kita semua boleh tau?" tanya Beni ke Vando.

"Satu sekolah dengan Rega dan lo bertiga" jawab Vando Sembari menunjuk Rega, Andrian, Beni dan, Yoga.

"Satu sekolah sama gue?"

*

*

**

Malam ini Aurel tengah sendiri dirumahnya, dan dia sedang memasak mie instan di dapur sebab makanan dimeja makan, dapur bahkan kulkasnya sudah habis dan hanya tersisa dua kardus mie instan yang disediakan oleh mamanya, jaga jaga saat tidak ada makanan dirumah.

Aurel mulai memasak mie instan dengan mudah. Dari sekian banyaknya menu makanan yang dia makan dan dia pelajari dari mamanya saat memasak didapur. Aurel hanya bisa goreng telur dan merebus mie instan.

"Akhirnya selesai juga," ucap Aurel ketika mie instan yang dia masak siap untuk dimakan.

Aurel kemudian berjalan menuju meja makan dan makan malam dengan mie instan yang barusan dia masak. berhubung yang di dalam rumah hanya dia sendiri dan asisten rumah tangganya yang sudah istirahat Aurel merasa kesepian. Biasanya dia jika sendirian dirumah akan nonton televisi dan belajar dikamarnya.

Selesai makan Aurel berniat keluar rumah sebentar untuk pergi ke Indomaret terdekat membeli camilan untuk menemaninya menonton televisi sendiri dirumahnya yang besar dan mewah itu. Gadis cantik itu berjalan ke kamarnya untuk ganti baju dan mengambil sepatunya.

Tak lama kemudian Aurel turun ke lantai bawah dan keluar rumah tanpa menggunakan mobilnya. Dia berjalan kaki karena mengingat didekat kompleknya ini ada Indomaret.

Saat Aurel tengah berjalan disepanjang trotroar jalan tiba tiba ada sebuah motor yang berhenti tepat disampingnya. Aurel seperti pernah melihat motor sport ini, dan ternyata.

"Kok jalan kaki? Sopir lo mana?" tanya laki laki itu yang tak lain adalah Rega yang baru pulang dari basecampnya.

"Bikin gue takut aja, gue kira siapa. Sopir gue dirumah gue cuma mau jalan kaki aja lagian deket juga," jawab Aurel.

"Ayo naik gue anterin," ucap Rega ke Aurel.

"Nggak usah. thanks, bentar lagi sampai itu didepan Indomaretnya," Aurel menunjuk ke Indomaret yang jaraknya 5 meter dari tempat.

"Bilang mau aja susah banget," gumam Rega.

Aurel yang melihat Rega sedikit kecewa karena dia menolak tawaran Rega yang ingin mengantarkan ke Indomaret.

"Oke anterin gue ke depan tuh," ucap Aurel mengiyakan tawaran Rega.

Rega kemudian tersenyum senang dalam hatinya mengatakan bahwa Aurel memberinya lampu hijau untuk mempermudah jalannya mendapatkan hati Aurel. Walaupun sebenarnya Aurel sendiri sudah jatuh cinta dengan dirinya.

Rega menjalankan motornya membonceng Aurel menuju Indomaret yang jaraknya sangat dekat. Sampainya didepan Indomaret Rega ikut ke dalam menemani Aurel. Karyawan Indomaret yang melihat Aurel dan Rega menyangka kalau mereka berdua pacaran sebab sangat cocok, yang satu sangat tampan dan yang satu sangat cantik.

"Wahh mereka serasi banget, semoga langgeng sampai nikah!" ucap Karyawan Indomaret itu.

Aurel berjalan mencari camilan yang biasa dia beli, diikuti Rega yang berjalan dibelakangnya. Tangan Rega mengambil coklat dan diberikan ke Aurel.

"Buat gue?" tanya Aurel ke Rega.

"Siapa lagi yang ada di depan gue kalau bukan lo? Ya kali gue kasih ke mpok Rut," jawab Rega sembari tersenyum manis ke Aurel.

Jantung Aurel berdetak tidak karuan bahkan lebih parah dari biasanya karena Rega memberi coklat untuknya.

"Thanks," ucap Aurel berterimakasih ke Rega tak lupa dengan senyum cantiknya yang membuat Rega salah tingkah.

"Lo kenapa?" tanya Aurel ke Rega yang salah tingkah.

"Senyumnya jangan terlalu manis, gue diabetes nanti," jawab Rega membuat Aurel tertawa kecil.

Aurel berjalan menuju kulkas yang berisi  minuman dingin didalam Indomaret itu.

Mengambil beberapa minuman untuknya dan Rega agar dibawa pulang oleh Rega barangkali Rega juga ingin ngemil dimalam hari fikirnya.

"Habis emangnya lo ambil sebanyak ini?" tanya Rega ke Aurel.

"Buat lo sebagian, bawa pulang buat lo ngemil juga," jawab Aurel sembari mengambil beberapa bungkus camilan ringan.

"Udah cantik, baik, dermawan lagi. Siapa lagi kalau bukan calon pacar gue," ucap Rega membuat Aurel menoleh kebelakang.

"Ulangi sekali lagi coba," sahut Aurel.

"Calon pacar gue. Aurel Erwansyah," ucap Rega lagi memperjelas ke intinya.

Aurel menempelkan punggung tangannya ke kening Rega.

"Rada sakit ya lo? Ngomongnya suka ngelantur," Aurel pergi begitu saja menuju ke kasir untuk membayar camilan yang dia beli.

"Gue kalau ngomong soal perasaan nggak pernah bercanda apalagi ngelantur," gumam Rega yang tidak terdengar oleh Aurel.

Selesai membayar camilan yang dibeli Aurel menggunakan uang Rega karena memaksa untuk membayar semua yang dibeli Aurel, mereka berdua berdebat didepan Indomaret sebelum pulang.

"Kenapa tadi lo maksa buat bayar? Kan yang punya tujuan beli camilan gue bukan lo," gerutu Aurel tak ada hentinya.

"Gue juga bawa uang lebih dan gak akan kurang," tambah Aurel yang terus komat kamit ngoceh kesal dengan Rega yang memaksa tetap ingin membayar semua camilan yang dia beli.

Rega hanya diam mendengarkan Aurel yang terus mengoceh karena kesal dengannya.

"Udah selesai kesalnya Aurel Erwansyah calon pacar gue?"