Tak...Tak...Tak...! Suara batu dilempar ke jendela kamar Reina. Karena penasaran Reina membuka jendela dan melihat ada seorang peri bunga yang sepertinya dia kenal ada di luar.
"Mirabilis! Kau kah itu?"
"Hai Reina! Hihihi...sudah kuduga kau tidur di sini. Apa aku boleh masuk?" tanya Mirabilis sambil terbang mendekat.
"Masuklah, di sini sepi sekali tanpa teman ngobrol!" ujar Reina.
"Iya, kastil yang besar ini cukup sepi sejak raja dan ke dua pangeran meninggal, sungguh menyedihkan!" ucap Mirabilis tampak murung.
"Meninggal? Kenapa bisa begitu?" tanya Reina.
"Entahlah, aku tak tau penyebabnya tapi banyak yang bilang istana ini dulu sangat ceria.Yang Mulia Calestyn sering mengajak ke tiga anaknya bermain di halaman. Tapi kini hanya tinggal seorang putri yang juga tak suka tinggal di istana. Yang Mulia Calestyn kadang terlihat murung sepertinya beliau kesepian," ujar Mirabilis tampak cemas.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com