webnovel

IT IS A DREAM?

pertama kali aku membuka mata ku yang aku lihat adalah aku dan dia yang terus berlari terkadang di saat orang melihat kami, kami berhenti dan berpura-pura berjalan seperti orang lain nya.

aku tidak tau nama laki-laki yang tengah memegang tangan kanan ku ini. hanya ketika seseorang dengan pakaian style jas yang rapi menyebutkan nama ANT dia terlihat agak panik.

kemudian dia membawaku ke sebuah persimpangan yang rumit kemudian dia menghap ke arah ku, wajah yang sama sekali tidak aku kenali, kenapa dia melihat ku dengan tatapan cemas, panik dan kalut. dia berkata "kita akan berpencar, aku ke arah sana dan kamu kesana kalau salah satu dari kita tertangkap... kamu bilang saja kamu tidak kenal dengan ku. oke?" dan aku hanya mengangguk dan mulai pergi kearah yang dia tunjuk.

aku terus berlari-lari tanpa tau tujuan dan kenapa aku berlari. hingga akhir nya aku bersembunyi ke sebuah gedung theater tua. ketika aku masuk seakan-akan ada angin ribut yang menerpa tubuhku. hawa dingin tak terhalangi lagi oleh tubuh ku. kemudian aku mendengar seseorang tengah berteriak-teriak ketika aku menoleh ke belakang ku, aku melihat wanita cantik yang tengah berteriak-teriak kepada ku.

"kamu pikir kamu cantik HAH? hanya karena adrian melirik mu bukan berarti kamu cantik (mendorong ku dengan jari-jari nya) kamu si gendut yang buruk rupa mau bersaing dengan ku? jangan mimpi kamu dan aku itu tak sebanding" kata-katanya sungguh menyakitkan dan kenapa tubuh ku hanya menunduk dan pergi dari ruangan itu. ketika aku masuk keruangan yang lain aku melihat tubuh ku....

tubuhku ini kenapa? apa yang terjadi? ini siapa? aku seakan-akan tidak mengenali siapa yang ada di cermin. dia aku tidak kenal, dia gadis gendut yang memiliki wajah suram. pastas saja gadis tadi menindas ku seperti itu... hah.. memang wajah ku, tubuh ku seperti yang dia bilang. apa yang sebenarnya yang terjadi ini?.

kemudian aku pergi mandi, bersih-bersih kan diri. kemudian aku memilih pakaian yang cukup nyaman untuk di gunakan dan mengikat rambut yang panjang ini dengan rapi. kemudian aku keluar dari ruanga itu untuk melihat situasi. ketika aku melihat keluar jendela, orang - orang yang mengejar ku sudah ada di depan pintu gedung itu, aku harus sembunyi. aku mencari kesegala pintu yang bisa aku temukan untuk bersembunyi hingga akhir nya aku terpeleset dan masuk kesebuah ruang bawah tanah. tubuh ku seakan tidak bisa diajak bekerjasama. tubuh ini tidak bisa di gerakan dan suara langkah kaki semakin terdengar, aku panik... aku berusaha menyembunyikan tubuh ku, wajah ku ke sebuah meja yang ada di sampingku. aku seakan-akan takut melihat kejadian berikut nya hanya bisa menutup mata. namun ketika aku menutup mata ku, aku... nafas... aku... kesulitan bernafas... siapa saja tolong.. nafas... aku... nafas... siapa pun tolong.. aku kesulitan bernafas. hingga tiba-tiba tangan ku yang aku lambai-lambaikan untuk meminta pertolongan di pegang oleh seseoarang kemudian dia memegang dagu ku dan membuka sedikit mulut ku kemudian aku merasakan ada udara panas yang masuk kedalam mulut ku serta ada sesuatu yang menempel di bibir ku. aku hanya tidak bisa bergerak, mata ku pun tak mau dibuka. sudah berapa lama aku berada di tempat itu, aku pun tidak tau namun aku baru bisa membuka nya ketika aku mendegar seseorang berterika dan banyak kegaduhan.

"hai kau benar-benar tidak melihat adriyan? " gadis cantik yang memakai kostum juliet yang di panggil cindy oleh teman nya.

"cindy kami benar-benar tidak ada melihat adriyan! mungkin dia pergi sama jiko!" kata seorang pria yang ada di sebelah ku. seolah-olah mereka tidak melihat ku sama sekali.

"brengsek... jiko tidak mungkis sama adriyan... jangan-jangan si nadia... gadis buruk rupa itu, dia pasti menggoda adriyan lagi. lihat saja kalau ketemu aku bunuh dia sampai mati nantik" katanya sambi teriak-teriak

kemudian tiba-tiba sebuah suara muncul dari belakang ku.

"teman-teman maaf aku telat, tapi ada yang lihat jiko sama nadia tidak? tadi aku sudah mencari-cari mereka namun aku tidak ada bertemu dengan mereka". kata adriyan

"adriyan kamu pikir theater ini main-main? semua usaha kita selama 3 tahun ini akan sia-sia saja kalau kamu akan terus-terusan seperti ini" kata cindy

"wah... aku memang benar ya dari awal aku sudah duga pemeran juliet memang ngak pernah cocok dengan mu. lihat, karakter juliet itu; tenang , anggun dan sopan santun lihat kamu? sembrono, arogan dan tak ada kebaikan yang ada di wajah mu itu." kata adriyan sambil meninggalkan theater panggung. aku pun mengikuti adriyan pergi barang kali aku akan menemukan jalan keluar dari tempat yang tidak aku ketahui ini.

ketika aku akan membuka ganggangan pintu itu pintu tersebut sudah di bukakan oleh orang bertudung hitam. ketika aku mengintip ke bawah tudung itu, semuanya gelap. tidak ada wajah atau pun siluet gambaran wajah. karena ngeri aku pun lari dari tempat itu hingga aku menabrak seseorang.

Próximo capítulo