Pada saat itu, Suster Bai Jue baru saja keluar dari kamar mandi, mengenakan jubah mandi, dengan rambutnya yang basah.
Masih ada sedikit rasa malu di wajahnya, dan matanya dipenuhi harapan...
Di saat ini, Lin Dong teringat sebuah baris puisi untuk menggambarkannya:
Tak ada yang lebih lembut dari pandangan matanya yang menunduk, malu-malu seperti bunga teratai yang tak tahan hembusan angin sejuk.
Lin Dong tak bisa menahan diri untuk menatapnya sedikit lebih lama.
"Dongzi, apa yang kamu tatap? Cepat mandilah..." Suster Bai Jue mendorong Lin Dong, mendorongnya ke kamar mandi.
Setelah di dalam kamar mandi, Lin Dong mulai mandi di bawah shower bunga, membiarkan tetesan air yang sejuk membersihkan seluruh kotoran dari tubuhnya.
Dengan mata terpejam, Lin Dong merasakan perubahan yang terjadi setelah mempelajari tingkat keempat Kitab Sembilan Perpindahan Usia Panjang.
Perasaan ketujuh lubangnya sepenuhnya terbuka seolah-olah seluruh dirinya telah dimurnikan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com