Monica sudah mengamati uluran tangan itu dengan tatapan yang menimbang.
"Oke. Kenapa tidak?" ucapnya tanpa rasa takut.
Keduanya kemudian mengitari sekolah tempat mereka dulu sering berkumpul. Dan dikarenakan Monica dan Haikal dulunya adalah senior dan junior. Keduanya tidak punya ruang kelas yang sama. Mereka biasa akan berkumpul di kantin sekolah, lapangan basket atau taman belakang sekolah.
Setelah beberapa kali Haikal terkadang datang ke kelas Monica dan membuat heboh banyak orang dengan pikiran bahwa hubungan mereka cukup serius sampai-sampai sang ketua osis yang terkenal dengan sikap damainya itu mencari seorang gadis dari kelas juniornya.
Masa-masa lucu kala itu ternyata cukup menyenangkan bila Monica dan Haikal ingat kembali.
Haikal sudah mulai menngungkapkan beberapa memori masa lalu mereka.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com