Ciuman Luci dan Evan sudah berlangsung sekian menit lamanya. Pada akhirnya setelah Evan mengatakan bahwa dia menginginkan bibir Luci, tanpa menunggu jawaban atau persetujuan dari gadis itu, Evan sudah menarik tengkuk Luci untuk kemudian membawa gadis itu terjun ke dalam sentuhan bibir hangat miliknya.
Mata Luci membelalak sangat lebar. Gadis itu tentu saja meronta karena lagi-lagi dia harus jatuh ke dalam ciuman sepihak yang hanya diinginkan oleh Evan saja. Kedua tangannya yang masih terkunci dan tertekan di antara body mobil dengan tubuhnya sendiri seolah tak berdaya. Luci tidak bisa menggunakan kedua tangannya untuk melepaskan diri dan untuk mendorong tubuh Evan agar menjauh.
'Milikku! Kau hanya milikku!' bisik Evan di dalam hati di sela-sela ciuman bibir miliknya. Mata CEO itu turun untuk terus mengamati betapa indah bibir Luci saat itu, yang berulang kali menghilang karena tertelan di rongga mulut milik Evan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com