Senyum Thomas tak bisa berhenti menguar saat dia mendapati Luci yang sudah duduk terpojok dan tidak melawan dirinya lagi. Sensasi kepuasan menjalar di tubuh Thomas, membuatnya menjadi lebih segar dan bertenaga. Tangan Thomas terulur, menarik jemari Luci dan lalu menciuminya.
Saat Thomas merasakan hentakan dan penolakan dari Luci, mata Thomas akan melotot ketus sebagai bentuk ancaman. Setelah itu Luci akan melemah, dan dia akan membiarkan Thomas melakukan apa pun yang dia mau.
Mereka sekarang berhenti di jalan, karena lampu merah. Thomas menyandarkan bahunya pada kursi kemudi dan menggenggam erat jemari Luci di dalam genggamannya, sembari dia menoleh pada Luci yang sudah melengos pada arah jendela.
Thomas berdecih. "Bersikaplah baik dalam tiga hari ke depan. Jika kau cukup mengesankanku maka aku akan melepaskanmu."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com