Evan bangun pada pukul setengah enam pagi. Luci yang berada dalam dekapannya masih belum menunjukkan tanda-tanda bahwa dia sudah sadarkan diri dari alam mimpinya yang sangat tenang. "Masih tidur, Manis?" bisik Evan dengan suara serak yang ia tujukan kepada Luci.
CEO itu bangkit untuk kemudian memasak beberapa hidangan masakan yang sehat dan sangat mewah. Beberapa bahan makanan yang dia beli kemarin masih tersisa cukup banyak. "Akan kutiggalkan bahan-bahan ini untuk pacarku (Luci). Mungkin aku akan mengisinya lagi jika aku berkunjung lagi ke sini."
Beberapa hidangan sarapan sudah tertata di atas meja. Evan sarapan seorang diri karena dia tidak ingin membangunkan Luci. Sebelum benar-benar pergi Evan sudah mengambil kemeja miliknya tanpa berniat untuk mengembalikan kaos hitam yang dia kenakan. "Kuanggap ini sebagai hadiah hari pertama pacaran kita," lirih Evan di samping Luci yang masih tertidur.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com