Bukannya pulang, Evan justru membawa Luci jalan-jalan menuju ke berbagai tempat yang sangat indah sekaligus romantic. Semua tempat itu tentu saja adalah lahan pribadi Evan, atau tempat private yang dikuasai oleh keluarganya. Jadi tidak akan ada satu pun pengganggu atau mungkin pengintai yang mengikuti.
Dengan kening yang mengernyit Luci hanya bisa memandangi papan penanda jalan yang berlalu lalang di sepanjang perjalanan. Gadis itu tau rute untuk pulang ke istana milik Nyonya Besar. "Dan ini jelas-jelas bukan jalan menuju pulang," desis Luci. "Mau kau bawa kemana aku ini?" Gadis itu mencondongkan wajahnya ke jendela mobil untuk mengintip setiap papan jalan yang terlewati, demi memastikan posisi mereka.
Evan hanya tersenyum sumringah. "Lihat saja nanti!"
Dan keduanya seperti berputar-putar atau berkeliling di kota itu dengan perhentian tempat-tempat yang sangat indah. Luci tidak bisa berhenti untuk berdecak kagum pada setiap tempat yang dia kunjungi bersama Evan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com