aku, Lirana koyuki, memiliki kakak yang tampan, sahabat yang menawan. tapi itu tidak membuatku puas. dan tiba-tiba saja aku harus di hadapkan pada laki-laki tampan lagi. dia adalah teman kakakku, seorang pria misterius dengan berjuta rahasia yang tak pernah terduga. saat aku mulai ingin mengenalnya, ada saja yang datang lagi. pria lain, entah siapa. aku bingung, galau dan hati ku tidak karuan. aku ingin memiliki salah satu dari mereka, tapi bisakah aku memilih. bisa kah aku kehilangan mereka jika harus memiliki salah satu.
Hiru piku perkantoran telah berlangsung mulai pagi. Sudah di mulai dari terbitnya matahari dan bersautannya suara mesin-mesin kendaraan. Aku mulai bersiap memulai hari seperti biasa, memasak, bersih-bersih rumah dan siap-siap untuk bekerja.
"sudah selesai,"ucapku setelah semua rutinitas pagi ku selesai.
"Ra,,, ayo sarapan,"ucap seorang laki-laki di lantai bawah, "hari ini kamu berangkat kerja sama kakak kan?"
"iya, sebentar lagi turun," aku berjalan cepat menuruni tangga, "kak Leo, hari ini tidak sibukkan," kata ku kepada laki-laki di depanku.
"tidak sepertinya, meeting kakak di undur, laporannya pun sudah selesai. apa ada yang ingin aku bantu hari ini?" ucapnya membalas pertanyaan ku tadi.
"Ok, aku akan mengandalkan kakak hari ini," kataku sambil tersenyum senang mendengar kata-kata kakak ku tadi.
Nama ku Lira, Lirana Kyoyuki. aku adalah gadis berusia 20thn yang bekerja di perusahaan sederhana milik keluarga. aku tinggal bersama kakak ku, dia laki-laki mandiri dan mapan. mungkin jika kau melihatnya, kau akan terpana bahkan mungkin mengira bahwa dia adalah salah satu pria tertampan versi majalah dunia.
namanya Kyosi Alfa Leonard, dia berusia 25thn dan dalam tahap mencari jodoh. seandainya aku bukan adik kandungnya, aku akan berada di urutan pertama antrian calon jodoh kak Leo.
di kantor aku mulai mengerjakan pekerjaan seperti biasa. menjadi karyawan magang di perusahaan keluarga tidak membuatku mendapat perlakuan khusus dari pihak manapun. jadi bila aku melakukan kesalahan, aku akan mendapat teguran dan bonus marah dari kakakku sendiri.
"tuan Leo, mohon tanda tangan disini, ini adalah proposal lanjutan untuk kontrak baru yang dikirim oleh klien kita".
"apa kau sudah memeriksa semuanya," kata kakak sambil mempelajari bekas yang berada di depannya.
"tentu saja sudah saya periksa dengan teliti tuan, ini adalah kontrak besar dengan perusahan max group, saya jamin tidak ada kesalah," kata orang itu meyakinkan. dia adalah sekertaris kepercayaan kakak, Dani Permana. pria muda dengan segudang keahlian yang sangat menakjubkan.
"ok, aku percaya padamu. setelah ini tolong kirim file yang di berikan untuk meeting besok"
"baik tuan,"
aku yang sedari tadi duduk di meja kerjaku mulai di perhatikan oleh kakak. dia mulai berjalan ke meja kerjaku yang berada dalam satu ruangan dengannya. beberapa laporan yang tersusun rapi dan telah aku kerjakan mungkin membuatnya penasaran apa yang sedang aku kerjakan.
dia berdiri di sampingku, membuka dokumen-dokumen yang telah selesai ku kerjakan.
"itu sudah selesai kak, jangan membuatnya berantakan," protesku.
"jadi ini sudah selesai", aku mengangguk, "sebanyak ini sudah selesai", aku mengangguk lagi, "kau yakin???" tanyanya dengan nada mengejek.
"benar, kalau tidak percaya, cek kembali satu per satu," kataku menantang.
"kalau sudah selesai kenapa tidak kau berikan pada kepala pemasaran, dari pada di tumpuk disini, kalau jatuh semua dan berantakan lagi, siapa yang akan bertanggungjawab?"
"iya sebentar lagi, tinggal satu ini, baru aku berikan kepada pak kepam," kataku meyakinkan.
"baiklah, kalau sudah tolong temani kakak ke kantor NY.CM, ada yang harus kakak bereskan disana." kata kakak sambil berjalan menjauh dari mejaku.
NY.CM itu adalah perusahan persen apa tinggi di kota B ini. dengan segudang barang-barang mewah yang tidak akan kau temui di tempat sembarangan. sebenarnya aku benci jika pergi kesana, tidak ada yang dapat ku pelajari dan aku suka. hanya ada orang yang bertampang sangar dan licik. jika kau kesana dan tidak mengenal siapa-siapa, bahkan jika kau ada kepentingan disana, lebih baik kau urungkan niatmu. jika kau tidak ingin mendapat trauma pikiran yang sangat buruk.
kini aku dan kakak sudah berada di loby NY.CM. resepsionis nya sangat ramah, dia mempersilahkan kami untuk menunggu di ruang tunggu yang cukup nyaman. kakak bilang akan bertemu teman lama, tapi aku tidak tau siapa.
"sudah lama menunggu," suara pria dengan nada penuh wibawa, dia berjalan dari belakang mejaku. aku tidak tertarik untuk melihatnya. mungkin dia hanya pria berumur yang cukup dekat dengan kakak.
mereka mengobrol cukup lama, berdiri dan membandingkan data yang ada di pikiran meraka.
"Ra, kemarilah, ada yang mau kakak kenalkan padamu," kakak memanggilku, aku mulai berjalan menghampirinya.
"ada apa kak?" kataku malas.
"kenalkan, dia teman kakak namanya Alfero Danzel."
"hy, senang berkenalan dengan mu, panggil saja Danzel." katanya dengan menjabat tangganku.
"aku Lirana, panggil saja Lira." kataku memperkenalkan diri.
aku terpesona dengan laki-laki di depanku ini. tubuhnya tinggi berisi, terlihat dia sering merawat tubuh nya dengan berolahraga. wajahnya tampan, manis dan berwibawa. 'kenapa ada seorang malaikat disini, apa aku sedang bermimpi.' gumanku dalam hati.
"Ra, ada apa, kenapa kau diam saja?" kata kakak membangunkan ku dari lamunanku. wajahku memerah, jantungku berdegub kencang.
'tuhan apakah ini yang namanya cinta???'