Agnes yang saat ini dihukum oleh Abigail hanya bisa memaku wajahnya di balkon kamarnya. Beberapa kali asisten rumah tangganya membawakan Agnes makan, namun selalu ditolaknya, bahkan pintu kamarnya pun tak dibuka. Abigail yang melihat sikap keras kepala putrinya langsung ambil tindakan dan menggedor pintu kamar Agnes dengan kencang.
"Agnes! Buka pintunya atau Mami dobrak!" ancam Abigail sambil berteriak. "Agnes! Agnes! Buka pintunya!"
Sementara itu, Agnes yang masih berada di balkonnya, hanya menarik nafas panjang sambil mengeluarkannya perlahan, membuang semua kemarahan dan kekesalan yang ada di hatinya agar siap menghadapi sang mami.
Krettt
Tak lama setelahnya, Agnes membuka pintu kamarnya dan berusaha tersenyum. "Ada apa, Mi?" tanyanya datar.
"Guru kamu sudah datang, cepat temui dia!" Perintah Abigail menyilangkan kedua tangannya.
"Guru? Guru apa, Mi?" tanya Agnes bingung.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com