"Mama anterin sampai bandara ya sayang."
"Iya mama."
Tadinya sasya tak ingin mengantar sampai ke bandara. Tapi kali ini dia merubah keputusannya. Hanin hanya bisa mengantar sampai kedepan rumah. Karena dia tak mungkin meninggalkan si kembar.
"Tante hati-hati ya. Baik-baik disana. Kabarin kalau udah sampai nanti." kata hanin yang menggendong zia.
"Iya kak. Cium zia cantika ahh dikit. Sebelum tante pergi. Zia jangan ngerepotin mamanya ya. Cepet gede."
"Enggak dong tante. Nanti mau jagain adeknya zia ya. Adeknya tante kalau udah lahir."
Hanin dan cantika saling memeluk. Alexa yang menyetir mobil. Mereka mengantar cantika ke bandara. Rafael mendapat kabar dari sasya kalau cantika dibolehkan pergi. Bisma juga. Iqbal juga. Dari kantor mereka sama-sama ke bandara.
Untuk mengantar cantika yang akan menetap di paris. Sesekali akan datang ke indonesia nantinya.
Sepanjang jalan, sasya memeluk cantika. Cantika duduk bersandar pada bahu mamanya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com