Tidak membutuhkan waktu lama, Rena kembali dengan membawa dua jeruk di tangannya. Rena memberikan satu buah jeruk pada Riel. "Nih, makan buah. Duduk!" titahnya yang membuat Riel kembali duduk dan mengupas kulit jeruk.
"Nih, buka mulut," ucap Rena menyuapi jeruk yang sudah dikupas olehnya.
Sedangkan Riel, dia mengelus dadanya dengan menghela napas sabar. "Ren, lo kenapa enggak kupasin jeruk gue sekalian?" tanya Riel yang membuat Rena menoleh sekilas dengan senyuman yang sulit diartikan.
"Lo bukan pacar ataupun bunda gue, Riel. Kupas sendiri!" ucap Rena yang membuat Rean terkekeh pelan. Riel hanya berdecak pelan tanpa menjawab lagi.
"Iya, deh, iya. Yang lagi kasmaran," sindir Riel yang membuat mereka berdua terkekeh pelan.
Tidak lama kemudian, Rean mematikan play stationnya karena sudah waktunya untuk pergi. Dia menoleh ke belakang karena sudah tidak ada suara Riel yang banyak bicara itu. Cowok itu terkekeh pelan saat melihat Riel sudah terlelap di sofa.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com