"Ada apa? Kenala kamu diam aja?" tanya Sana bingung saat Wuga tidak banyak bicara seperti biasanya. Dari di dalam mobil sampai mereka makan bersama di jam istirahat, Wiga terus diam dan lebih banyam murung. "Apa kamu ada masalah pribadi?" Wiga menggelengkan kepalanya jika dia tidak punya.
"Aku setuju," sahut Wiga membuat Sana cukup bingung. "Hah? Apa?" Wiga menggelengkan kepalanya keberatan. "Ini hanya sedikit pribadi," ucap Wiga membuat Sana sedikit tersenyum dipaksakan. "Aku akan baik-baik aja kalau kamu enggak mau memberitahu," Wiga menghela nafasnya berat.
"Maaf," Wiga mengelus puncak kepala Sana sedikit berat. "Aku paham, jangan mempermasalahkannya. Aku juga punya maslaah pribadi, dan aku rasa. Aku juga enggak bisa bagi-bagi semuanya," ucap Sana jika dia tidak merasa keberatan sedikitpun. "Sayang," panggil Sana dengan nada lembut.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com