"Sama Salsha?" Sana menganggukan kepalanya saat Wiga menanyakan dia akan pergi dengan siapa. "Aku ikut," minta Wiga membuat Sana menganggak satu alisnya bingung. "Ngapain?"
Wiga menggelengkan kepalanya menolak. "Aku pergi untuk beli peralatan Make Up aja," ucap Sana tidak enak jika Wiga ikut, Sana dan Salsha memang sudah terbiasa pergi bersama dan cukup lama. Sana tidak nyaman jika Wiga ikut bukan karena dia risih. Akan tetapi, belanja perempuan akan sangat lama. Bukankah lebih baik mengatakannya diawal daripada nanti dia mengeluh?
"Aku ikut," ucap Wiga dengan suara semakin tegas, Sana menyerah. Dia menganggukan kepalanya menyetujui. "Salsha enggak akan ketemu sama Sadewa juga, aku bisa jamin," Wiga menggelengkan kepalanya jika sekarang bukan itu yang dia khawatirkan.
"Kenapa?" tanya Sana saat wajah Wiga menjadi sangat datar. "Aku cuma ngawasin kamu, siapa tahu kamu yang ketemu siapa tanpa sepengetahuan aku," Sana total memutar bola matanya malas.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com