webnovel

III-162. Bualan Semata

"Dor!!" gadis frustrasi ini menembak atap ruang perawatan.

"Aaargh..." teriaknya pada keadaan, "Kenapa kau begini Thomas?" dia berteriak untuk lelaki yang kini malah mendapat todongan HS-9.

Thomas terdiam, tak lama pria itu menatap Leo lamat-lamat, "Aku pernah mencintai perempuan seperti manusia bodoh, perempuan yang aku pikir bakal menjadi istriku," mata itu berpindah ke sisi lain, "Setiap kisah pasti menemui akhir, entah akhir itu menuju kebahagiaan atau berujung penyesalan. Aku tahu yang menjadikannya penyesalan ialah kebodohanku sendiri, kau tidak salah apa-apa, aku yang membuatnya jadi kacau. Seperti kau yang memegang teguh janjimu untuk selalu membahagiakan kakakmu. Kehidupan keduaku mengajarkanku menjadi manusia bertanggungjawab, walaupun tanggung jawab itu terasa mustahil di emban," pria yang bicara mengingat seseorang.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo