"Emm, ini bukan tentang Tika sih," gumam Fahmi. Dia membuka dokumen dan menaruhnya di hadapan Tatjana. "Itu harus lo setujui agar gue bisa catat pengeluaran Mone buat gaji-gaji karyawan," lanjutnya kemudian.
"Ah, nanti aja lah, skip. Buka yang warna biru itu," perintah Tatjana sambil menunjuk satunya. "Cepetan sih Fahmi. Pantes ya lo masih jomlo ngenes seumur hidup begini, disuruh sesuatu aja lambatnya minta ampao. Giliran cuti number one," ketusnya lagi.
"Sabar, Ayang. Gue gak bisa set sat set soalnya lo udah punya doi," balas Fahmi malas.
"Hah, maksudnya?" Oke, biarkan saja Tatjana disebut gaptek, tetapi dia benar tak paham dengan ucapan Fahmi yang seperti alien.
"Susah ya ngomong sama orang kudet," sindirnya balik. "Hehe, dah ah. Gue mau bacain ini dulu!"
"HM."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com