webnovel

Cinta Sang Malaikat Penjaga

“Kekuatan jiwa dari para Guardian Angel akan bernafas di kehidupan baru dari anak manusia. Tiga Guardian Angel akan lahir ke dunia terrestrial dan sekali lagi, kalian bertiga akan menjadi pelindung mereka.” “Kau akan membuat kami menjadi budak dari makhluk lemah seperti mereka?!” Torak bertanya dengan tidak percaya. “Tidakkah dirimu takut kalau kami akan mematahkan mereka menjadi dua?” Para Guardian Angel itu sangatlah rapuh dan mereka, sebagai Lycanthropes, sangat tidak mengapresiasi segala bentuk kelemahan. “Tidak, kamu tidak akan melakukan itu.” Selene berkata dengan sangat sabar. “Kalian tidak akan menjadi budak mereka ataupun meyakiti para Guardian Angel, kalian akan menghargai mereka dalam hal apapun.” Tapi, suara Selene selanjutnya di selimuti dengan sebuah kebahagiaan saat dia berbicara. “Kalian tidak akan pernah menyakiti pasangan jiwa kalian.” ==== Ini adalah cerita werewolf dan Lycanthropes (dan sudah pasti fantasi)! Didalam cerita ini ada beberapa istilah yang merujuk pada dewa dan dewi yunani kuno. Kalau kalian suka membaca tentang fiksi makhluk supernatural pasti ada beberapa istilah yang tidak asing bagi kalian. Pertanyaan mengenai hal yang kurang jelas dan saran dapat ditulis di kolom komentar, sebisa mungkin akan author jawab. ************************ Meet me on instragram : jikan_yo_tomare

jikanyotomare · Fantasia
Classificações insuficientes
386 Chs

DIA

"Hope?" Lilac mebisikkan nama teman sesama guardian angelnya itu ketika ia membuka mata dan melihatnya berdiri tepat di hadapannya saat ini.

Lilac tidak menyadarinya hingga Hope membantunya untuk berdiri karena ia sedang duduk di atas lantai keramik, namun semuanya terlihat berwarna putih disini, bahkan dindingnya... tidak, sebenarnya Lilac juga merasa tidak yakin juga apakah ada pembatas di sekelilingnya.

Tempat ini hanya berwarna putih pucat dan tidak ada hal lain yang bisa ia lihat selain warna putih ini.

"Hope, dimana kita berada?" Lilac bertanya kepadanya, menatap ke sekelilingnya masih dengan ekspresi kebingungan yang sangat terlihat jelas di dalam kedua matanya.

Hope tersenyum kepada Lilac dengan lembut. "Aku juga tidak begitu tahu bagaimana untuk menyebutkan tempat ini, tapi tempat ini adalah milikku." Ia berkata dengan tegas. Untuk beberada alasan, Hope merasa yakin bahwa apa yang ia katakan adalah benar. Tempat ini adalah miliknya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com