Bian mengamuk setelah kepergian Mayang dan Trian. Dan tentu saja, amarahnya ia salurkan pada Helena yang sedari tadi seakan memprovokasi perdebatannya dengan Mayang.
"Lepaskan aku!? Jangan coba menyentuhku lagi!" bentak Bian setelah melepas sentuhan tangan Helena padanya. Bian meninggalkan Helena dan masuk ke dalam rumahnya.
Helena masih menangis saat ada Bian di dekatnya. Namun, air mata itu ternyata palsu.
'Sempurna! Walau tidak ada yang terjadi tadi malam, tapi aku mendapatkan kemenangan dengan mudah. Memprovokasi wanita itu sedikit dan boom! Semuanya hancur!' batin Helena sambil tersenyum licik sembari mengusap dan menjentikkan air mata palsunya dengan jari. Lalu ia melangkah masuk ke dalam mansion Bian.
Sementara itu, Trian yang mendapat pesan dari Mayang agar datang ke tempat yang telah diarahkan Mayang, langsung bergegas.
Trian sampai ke sebuah lapangan helipad yang terdapat helicopter yang siap terbang di sana.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com