Piano...
Langkah kaki Xu Weilai berhenti dan seketika melemas.
Meskipun telah mempersiapkan mental yang cukup untuk menghibur diri sendiri, tapi Xu Weilai masih merasa sedikit takut ketika akan menghadapinya.
Atau, Xu Weilai langsung mengajukan cerai saja pada Gu Yu sekarang juga?
Tangan Xu Weilai yang menggantung di kedua sisi tubuhnya terkepal erat. Dengan kekuatan besar, urat birunya muncul hingga bisa terlihat melalui punggung tangan putihnya.
Sedetik berikutnya, telapak tangan hangat Gu Yu menggenggam tangannya. Kemudian mengulurkan tangan untuk mengajaknya ke sana. Ketika Xu Weilai tidak bereaksi, Gu Yu membimbingnya ke depan dan dengan cepat berjalan ke pintu rumah kaca.
"Sudah sampai!"
Bersamaan dengan mengucapkan kata itu, pintu kaca dibuka oleh Gu Yu. Xu Weilai secara pasif mengikuti langkahnya untuk masuk.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com