Bulu mata panjang Mo Liancheng bergerak dengan mata yang menutup. Wajahnya yang tampan tampak kemerahan. Wajah itu memiliki pesona unik yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Jika pria itu berkata dia tidak menikmatinya, tidak akan ada orang yang percaya.
Perlahan-lahan, ciuman lembut Qu Tan'er tampaknya tidak bisa memuaskan seseorang. Namun, untuk seseorang yang hanya ingin mengubah kepasifan menjadi lebih mendominasi, itu sudah cukup baik.
"Aku sudah puas," kata Qu Tan'er sambil perlahan melangkah mundur. Dan dia melepaskan ciuman secara sepihak. Dia mengangkat alisnya dan juga menambahkan senyum nakal.
"Kamu serius?" Mo Liancheng membuka matanya dengan keagungan. Matanya saat ini dipenuhi dengan tatapan penuh hasrat yang sudah akrab di mata Qu Tan'er.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com