"Hallo, sayang. Assalamu'alaikum?" Naya dan Seno langsung mendatangi kamar si baby mungilnya. Ruangan yang harum semerbak menambah kerinduan mereka akan anaknya.
"Jika masih ada Dede bayi, kamar kita akan pasti akan wangi seperti ini." gumam Seno dengan tatapannya yang berkeliaran ke sana kemari.
Bukan so kuat, tapi Naya berusaha untuk saling menguatkan. Ia menenangkan suaminya dengan memberikan bayi itu ke dalam pangkuannya. Dengan cepat Seno menunduk dan menatap anak bayi yang sedang menatapnya. Beruntung mereka datang ketika bayinya terbangun, jika tidak mereka hanya bisa menatapnya tanpa mengajaknya bermain.
"Ih senyum," kejut Seno saat bayi yang sedang ada di pangkuannya tiba-tiba tersenyum. Naya yang juga terkejut cepat-cepat mengabadikannya di ponsel pribadinya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com