"Aneh banget. Kenapa ya sama Mas Arsa? Kok dia langsung matiin teleponnya gua gitu aja si? Sebenarnya apa yang sedang terjadi sama dia ya?" pikir Kia.
Tiba-tiba saja Ibu Kia masuk ke dalam kamarnya.
"Oh jadi kamu buru-buru makannya tadi karena mau teleponan sama Arsa?"
"Ibu. Ibu kok main masuk-masuk gitu aja si? Padahal kan Ibu sendiri yang bilang kalo sebelum masuk kamar itu harus ketuk pintu dulu. Ga sopan kan kata Ibu kalo kaya gitu."
"Iya, iya Ibu minta maaf. Habisan kamu aneh banget tadi sikapnya. Makanya Ibu langsung ke kamar kamu. Dan kamu lagi ngomongin tentang Arsa. Ada apa si sebanarnya?"
"Ga ada apa-apa si sebenarnya Bu. Tapi tadi itu waktu Kia kerja, Mas Arsa itu telepon aku. Dan kayanya ada yang mau di bicarain sama Mas Arsa sesuatu yang penting. Makanya aku ga enak aja gitu di saat Mas Arsa mau bicarain sesuatu sama aku, tapi aku lama banget telepon baliknya lagi. Sampai malam kaya gini baru Kia telepon lagi. Kalo Kia tunda lagi kan makin ga enak Bu."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com