webnovel

CEO Termiskin di Dunia

Posisi Hanjo sebagai CEO terusik setelah kematian Moina, istrinya. Betul, kedudukan di kursi eksekutif tertinggi itu didapatkannya setelah menjadi suami ketiga janda bergelimang harta itu. Namun Hanjo tidak bisa menerima ketika dalam surat wasiatnya, Moina yang biasa dipanggilnya Mamoi itu, hanya menyisakan sebuah rumah kecil dan mobil tua untuknya. Selebihnya untuk kedua anaknya. Lucya dan Melina. Hanjo bukanlah pria dengan modal tampang semata. Ia menduduki jabatan sebagai CEO juga ditunjang oleh kemampuan dan kemauannya untuk belajar. Ia punya banyak kawan. Pandai bergaul. Terjadilah perseteruan dengan Lucya dan Melina. Hingga ia kehilangan posisi sebagai CEO. Ia masuk penjara. Menjadi CEO termiskin. Mampukah Hanjo keluar dari belitan masalah? Apakah ia menjadi CEO termiskin selamanya? Apa yang dilakukannya?

Rehano_Devaro · Realista
Classificações insuficientes
147 Chs

Kenapa Aku Diabaikan?

Hanjo mengikuti Inge dengan pandangan. Pandangan mata Hanjo kemudian sepenuhnya mengepung Inge. Sangat susah disebut bermakna apa. Tak ada kilau kemarahan. Tak juga sinar kesukaan.

Inge menaikkan mata. Memandang Meisa. "Makanya, tukang pancing jangan dipancing!"

Merasa perkataan itu ditujukan kepadanya, Meisa secepatnya mengeluarkan suara, "Memangnya kamu tukang pancing?"

Inge mengangguk serius. "Tukang pancing orang!"

"Sudah dapat orang yang dipancing?" tanya Meisa dengan bibir miring.

"Sudah."

"Hebat. Mana?"

"Lepas lagi."

"Oh, tak jadi hebatnya." Meisa menggeleng dengan bibir maju. "Lepas sendiri atau dilepaskan?" tanyanya lagi.

"Dilepaskan."

"Kenapa?"

Inge menoleh dengan sudut mata. "Salah pancing."

"Kalau mancing itu umpan yang dipakai mesti disesuaikan dengan apa yang mau dipancing," ungkap Meisa berpetuah bagai orang sudah sangat paham lika-liku kehidupan.

"Kok, tahu?"

Meisa belum bersuara, Inge berkata dengan nada ketus, "Tukang pancing juga ya?"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com