webnovel

BUSINESS COMMUNICATION

Realistic Fiction
Concluído · 12K Modos de exibição
  • 2 Chs
    Conteúdo
  • Avaliações
  • N/A
    APOIO

What is BUSINESS COMMUNICATION

Leia o romance BUSINESS COMMUNICATION escrito pelo autor Rahul_K_Rajput publicado no WebNovel. THIS BOOK SUMMARY OF BUSINESS COMMUNICATION ITS SAVE YOUR VALUEBLE TIME....

Sinopse

THIS BOOK SUMMARY OF BUSINESS COMMUNICATION ITS SAVE YOUR VALUEBLE TIME.

Você também pode gostar

My Doll is Black Rose part 2

Terlahir dari keluarga cukup berada, seorang pria dibesarkan dengan kasih sayang dari kedua orang tua dan ia pun selalu diajarkan tentang artinya tanggung jawab. Di sekolah pun ia berperilaku sangat baik dan sopan, dia tidak segan untuk menolong sesama yang membutuhkan. “Rieza... Rieza... Ayo turun sayang, kita sarapan bersama,” panggil ibundanya mengajak untuk makan bersama. “Tuk... Tuk... Tuk...”Suara seseorang menuruni anak tangga dengan langkah yang cepat dan kuat. “Iya, ibunda, aku turun sekarang,” jawab Rieza terhadap panggilan sang ibundanya seraya mendatangi dan mencium punggung tangannya. “Duduk disini, sayang! Ada hal yang ingin mama tanyakan kepada kamu?” Tanya mama dengan wajah yang serius seraya menatap dalam-dalam kedua mata anaknya. “Tumben mama serius seperti itu, ada apa, ma? Kalau memang ada yang mama ingin tanyakan, mama kan tinggal langsung berbicara saja,” jawab Rieza dengan tidak kalah serius. “Kapan kamu mau menikah?” tanya mamanya dengan mata yang membulat menunjukkan keseriusan tentang pertanyaan tersebut. “Ah, mama, apaan si, kok pagi-pagi sudah menanyakan hal seperti itu,” elak Rieza terhadap pertanyaan mamanya tersebut. “Tapi mama sudah ingin memiliki cucu, Rieza, maka cepatlah cari seorang istri, sayang,” ucap mama kembali. “Aku tidak bisa janji, mom, tetapi aku akan mengusahakan dengan segera untuk membawa calon istri ke depan mommy,” jawab Rieza sambil mengunyah sarapannya. “Baiklah, Rieza, mama akan menunggu ucapan kamu itu, serta mama ingin melihat, seperti apa tipe wanita yang akan kamu bawa kehadapan mama ini,” tegas mama terhadap ucapan anaknya. “Mom, setelah makan siang nanti, aku akan pergi ketemu sama teman-teman kuliah, karena ada tugas yang ingin dibahas bareng-bareng,” jelas Rieza kepada mama. “Ok, tidak masalah, ka,” jawab mama. “Tetapi nanti setelah sarapan, kamu harus segera mandi dan antarkan mama ke swalayan dulu, setelah itu kamu boleh bertemu dengan teman-teman kamu itu,” perintah mama kepada Rieza. “Ok deh, Mom,” jawab Rieza tidak keberatan dengan permintaan mamanya. Tidak lama setelah sarapan selesai, Rieza, langsung masuk kamar mandi untuk segera mandi. Dia telah menunggu sang mama di depan halaman seraya memegang kunci, dengan tangan kanan berada di atas kap mobil. “Kamu sudah siap, ka?” tanya mama yang sedang memperhatikan Rieza dari belakang. Karena tidak biasanya anaknya sedikit rapih, dengan memakai kemeja yang tidak dikancingi dan celana jeans yang sudah luntur warnanya. “Tentu mama, aku sudah siap,” jawab Rieza terseyum kepada mama. “Ayo, Mom, nanti keburu siang,” ajak Rieza Akhirnya mereka berdua masuk ke dalam mobil lalu Rieza mengarahkan mobilnya ke swalayan yang mommy arahkan. Setelah sampai di swalayan Rieza memarkirkan mobilnya di tempat yang seharusnya. Lalu ia menghampiri pintu dimana tempat mamanya duduk, membuka pintu dan jalan bersama ke dalam swalayan. “Mom, kita sekarang mau kemana duluan? Kita sebenarnya mau membeli apa datang kesini?” tanya Rieza kepada mamanya. “Sudah ikuti saja, mama,” bentak mama karena Rieza terlalu banyak bertanya. “Haha... Okey mom,” ledek Rieza. Mereka berkeliling area swalayan untuk mencari barang yang diinginkan oleh sang mama. Sedang asyik berkeliling. Mama ditabrak oleh seorang wanita tinggi, putih. Dia memakai setelan baju dengan memakai jaket dan celana jeans biru langit. “Maaf... Maaf... Bu, saya lagi terburu-buru, jadi saya tidak melihat keberadaan ibu tadi,” papar wanita muda tersebut. “Iya, tidak apa-apa kok, nona, lain kali kalau kamu berjalan harus berhati-hati ya,”anjur Riena. Setelah kejadian di dalam swalayan tadi, mereka akhirnya pulang kembali kearah rumah dengan segudang barang belanjaan yang berada di kursi tengah. Akhirnya tiba di garasi rumah, Rieza membawa semua, barang-barang yang telah dibeli oleh mamanya.

DejaVu11 · Ação
Classificações insuficientes

Shadows of Kesha

Life's a bitch but I'm a bigger bitch Kesha is a difficult person to be with, she is different and hates everyone, building a fence around her heart. Painful experiences from the past, bad occurrences has made her harder and difficult to please. Sebastian moved to a new country, different and new people, he falls in love Kesha and tries to win her over. Will she accept him? Will she learn to love him? Will she be finally accept him? With the lovely childhood and all the love Kesha couldn't get, will Sebastian be able to win her over excerpt: I am not your everyday teenager. Well I am sixteen and a whore. I guess that makes me a Villain. I would look mad ass sexy in a Villain suit. "You have to learn to knock mom. You do not want to see me in bed with a boy, fucking my brain out"I snapped at her walking out of the bathroom. Excerpt : Just drive us to my sudden doom" I said and placed my legs on the dashboard. My top might have ridden up a little and I just could not possibly stop myself from grinning whenever I caught him staring "Does someone love my tattoos?" I asked with a teasing smile and a silly look plastered on my face "They are beau--ti--ti--ti--ful--ful" he stammered and held the steering wheel tighter "Cats got your tongue or are you just nervous around a sexy thing like me" I said and purred, enjoying how he was getting red. He was a tough one, he refused to stare at me, he just kept his focus on the road. "Awww, am I not tempting enough to steal your attention?" I said mocking how focused he was. I caught his eyes moving from me to the road. I have gotten a reaction "So I am tempting?" I asked with a  smirk plastered on my face. I got my legs off the dashboard and moved closer to him resting on the armrest and holding my amused face  "Do you want to see a very cute tattoo?" I asked and purred in his ears, he did not answer me but I knew I was affecting him. "So you do not want to see?" I asked faking a   frown and pouting  "I do" he said in a rushed tone, someone is excited, he turned to look at me and caught my smirk "I knew you would" I said. I tugged the neck of my shirt to make it lower to reveal the tattoo I had on my chest. "You like?" I asked He nodded and turned to look at the road. "Aww you are looking all red and stuff" I teased and poked him for added effects. "I had no idea boys could be this red" I added and continued to tease him with my laughter 'I think he has had enough teasing for a day'   my subconscious reminded me. I turned to look at Sebastian, he was red and was gripping the wheels like his life depended on it. He really makes teasing easy but not fun, he is not flirting back, making me look like a whore 'You are one' my subconscious reminded me again, I gasped and smirked 'Am I?' I wanted to laugh at my own joke but I do not think Sebastian is ready for more craziness. I sort of miss Regina, sorry my room, I might be asleep right now or trapped in a book, got to keep straight A's. I looked up and realized the dirt path we were driving through looked familiar "Sebastian?" I called, he hummed to tell me he was listening "Where are we?" I asked "I have brought you to your doom...

ProudlyTee · Adolescente
Classificações insuficientes
167 Chs

Avaliações

  • Taxa Geral
  • Qualidade de Escrita
  • Atualizando a estabilidade
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo
Opiniões

APOIO

Mais sobre este livro

General Audiencesmature rating
Relatório