webnovel

ku bisa lebih.

Asraf hanya diam mendengar celoteh temannya yang menggodanya, melihat itu temannya merasa kasihan juga.

" Ya udah... nggak usah dipikirin..lo kan belum nembak dia, jadi nggak bakalan malu kan? lagi pula kita bakal wisuda periode ini kan? kan susah kalau lo jadian ma tuh cewek.. bisa-bisa makan ati, cewek di jurusan PGSD ada ratusan, cowok bisa diitung pake jari.. dia bisa dapet satu, cowoknya nggak bisa di anggap remeh lagi, hebat kan? emang lo sanggup, hubungan jarak jauh sama cewek cakep kayak itu? " Kata temannya menasehati.

"Ya ya, lo bener juga, mumpung belum terlanjur cinta. Thanks bro.. " Katanya sedikit lega.

"Tuh kan.. di tolak sakit.. bayangin.. berapa orang yang lo sakitin.. " celetuk temannya lagi.

Tiba-tiba perasaan cowok itu jadi sedih lagi

" Iya juga ya.. tapi.. cinta kan nggak bisa di paksain." Jawab Asraf.

"Kalau lo nggak mau mencoba. Coba aja menyukai salah satu diantara mereka, siapa tau nantinya lo bakal suka. " Jawab temannya lagi..

"Andaikan tuti belum punya cowok, gue yakin bakal dapetin dia".

Ya.. h kumat lagi.. " Kata temannya lelah.

.....

Di lain tempat..

Teman satu kelas Said amat kesal, kenapa Said nggak jalan kearah mereka, malah ke gadis lokal sebelah, apa mereka ada hubungan? mereka saling bertanya satu sama lain. Tuti dan Said memang jarang memperlihatkan keakraban mereka di kampus, yang mengetahui Tuti akrab dengan Said hanya teman satu kos Tuti, karna Said sering berkunjung ke sana. Teman satu kos Tuti, adalah teman-teman satu tendanya ini.

"Gimana.. aku romantis nggak? " Tanya Said nyengir.. "

"Iya.. kamu romantis.. makasih ya.. " Kata Tuti gembira.

"Ku bisa lebih.. " Kata Said setengah berbisik sambil menaikkan alisnya.

Mendengar itu bulu kuduk Tuti berdiri.. dia merinding, seolah-olah rasanya ada setan yang lewat.

"nggak, ngak usah.. romantisnya cukup kayak itu aja.. " kata Tuti sedikit takut.

"Emang, kamu pikir kayak apa? kok takut gitu?" kata Said sewot.

"Padahal kalau ku kasih juga nggak bakal nolak" Katanya sambil bergumam, tapi Tuti dapat mendengarnya, sehingga membuat gadis itu kesal dan mencubit pinggang said.

"Ya.... lo pasti pikiran jorok nih. " Kata said meledek , padahal maksudnya ngasih bunga dan coklat gitu.

"Kau ikut lomba? " Tanya Said lagi.

"Iya.. puisi.. " Jawab Tuti.

" Ciptaanmu sendiri? " Tanya Said lagi..

"Bukan.. aku pernah mendengar puisi ini, pengarangnya tidak terkenal, tapi puisinya sangat bagus.. " Kata Tuti

Akhirnya sekarang waktunya Tuti menampilkan bakatnya.. gadis itu telah berdiri di tengah-tengah penonton yang duduk di lapangan itu.

Dia diam.. memandang penonton yang ada di depannya, menarik nafas.. dan mulai membaca puisi..

Semua orang terdiam mendengar Tuti membaca puisi itu, begitu menyentuh, Asraf pun tambah terpesona pada Tuti, ternyata Gadis ini mempunyai talenta yang hebat juga.

Tuti selesai membacakan puisi itu, para pendengar masih hanyut dalam perasaan mereka, sehingga mereka tidak sadar puisi telah berakhir, dan setelah beberapa saat barulah mereka bertepuk tangan.

"Kau hebat juga " Kata Said setelah Tuti duduk di sampingnya.

"Terima kasih " kata Tuti tersenyum.

Tak berapa lama kemudian, karna sudah mulai siang dan matahari sudah bersinar dengan terik, kegiatan dihentikan, mereka akan istirahat, sholat, makan.. dan kegiatan yang tidak menuntut berada di bawah terik matahari. Kebetulan, puisi dan solo song, telah selesai, dua cabang lomba lainnya akan dilakukan sore dan malam harinya.

Esoknya, akan dilakukan acara puncak, yaitu membersihkan fasilitas umum desa tempat mereka melakukan kegiatan, panitia telah mengatur tugas mereka masing-masing.. Said bertugas sangat jauh dari Tuti sehingga membuat cowok ini kesal.

'Jangan-jangan ini ulah kak Asraf nih' Batinnya.

Padahal iya sih..

Asraf sengaja ingin berada di dekat Tuti meski untuk sementara waktu, dia sengaja membuang Said jauh-jauh.. menggunakan kekuasaannya, Tapi dia nggak akan bermaksud merebutnya, hanya ingin dekat sebentar tanpa di ganggu Said, jika Said ada di dekat Tuti.. pasti cowok itu akan nempel terus kayak ayam yang lagi menjaga anaknya yang baru netas.

Jadi.. biar nggak di ganggu, Said dikasih lokasi yang jauhan dikit, dengan alasan.. anak-anak cowok.. bersihkan tempat yang agak jauh dari tenda. Tapi.. Said ditarok paling jauh.. kejam..

Sore hari nya kegiatan mereka telah selesai seperti biasa, mereka menuju sungai untuk mandi, tempat mandi cewek dan cowok pun dipisah, takut terjadi hal yang diinginkan mereka.

Malam ini kegiatan penutup, seperti yang sudah diperkirakan, Said medapat peringkat pertama dalam solo song, begitubjuga dengan Tuti, kedua remaja yang beranjak dewasa itu amat gembira, mereka bisa meraih prestasi meski tingkat fakultas.

Pada tengah malam.. para peserta KBM telah. mengelilingi Api unggun untuk acara penutupan, setelah menyampaikan terima kasih kepada penduduk desa itu yang diwakilkan pada petinggi desa yang di undang, mereka mengadakan renungan suci..

Para senior yang telah terlatih mulai melantunkan kata-kata yang membuat hati mereka mengharu biru, menceritakan bagaimana susahnya orang tua mereka dalam mencari nafkah demi masa depan mereka.

Banyak yang menangis mendengarkan itu. Hal ini bertujuan agar para mahasiswa dan mahasiswi ini, serius dalam menempuh pendidikan mereka, tidak main diatas penderitaan orang tuanya.

Dan esok paginya... mereka kembali ke kampus mereka, dan berharap.. kegiatan kemarin dapat bermanfaat bagi mereka, maupun penduduk setempat.

.......

Di desa itu, di tempat Claudia, hari ini perencanaan pemeriksaan kandungan Claudia, Bayu akan membawanya ke RSUD, dan akan di tangani oleh Alma.

Mereka tidak ingin mengetahui hasil USG nya, karna ingin menjadi kejutan bagi mereka.

"Kalau bggak di ketahui, gimana nyari pakaiannya? " Tanya Alma pada mereka.

"Pakaian bayi baru lahir semua sama, kalau udah sebulan atau dua bulan baru bisa di dandanin. " Jawab Bayu.

"Benaran nggak pengen tau nih? " Tanya Alma lagi.

"Nggak usah" Jawab Bayu.

Mereka hanya ingin mengetahui posisi janin itu, normal atau tidak, setelah mengetahui posisinya normal, mereka merasa lega.

Alma juga memberi tahukan tips-tips yang harus dilakukan pada saat tri semester tiga ini agar lahiran lancar... salah satunya membuat Bayu berbinar.. ternyata, tak seperti tri semester pertama, hal itu nggak boleh sering dilakukan, sekarang malah sangat di anjurkan.

"Ngapain lo senyam senyum? " Tanya Alma usil.

"Ah.. kayak yang nggak tau aja" Jawab Bayu merah.

Próximo capítulo