webnovel

Realita itu Menyakitkan!

"Pacar?"

Sekarang bahkan Cros tertarik dengan kata-kata putrinya.

'Bukankah pitriku benar-benar berbohong sebelumnya? Apakah dia benar-benar punya pacar? jika itu benar, maka suasana malam ini akan sangat canggung karena kehadiran Guren.' pikir Cros sambil melirik ke dapur.

Tapi segera dia menghilangkan pemikiran ini. Bagaimanapun juga, dia adalah seorang lelaki yang telah hidup hampir sepanjang hidupnya di medan perang.

Tapi....ketika dia melihat dengan jelas Samael yang sedang ada di pintu rumahnya, dia merasa bahwa dia agak tertarik dengannya. Meskipun hanya sedikit saja...

Ketika dia menjadi tentara, apa yang belum pernah ia rasakan? Hey, penyiksaan itu membuat hatinya lebih kuat! Jadi melihat Samael, rasa ketertarikan ini hanya sedikit!

Cros segera melihat Samael.

Tubuhnya tinggi, otot-otot dadanya terlihat sangat kuat, wajah yang indah tapi dia merasa ada kalanya dia kejam, alis tajam dengan dominasi yang kuat, mata biru yang dalam seolah semua pengetahuan ada di matanya, kulit putih yabg melebihi wanita, dan hidung yang mancung.

Sosok ini hanyalah perpaduan sempurna semua wajah terbaik di dunia tanpa cacat yang membuatnya sulit untuk membayangkan, wajah dan sosok yang sempurna ini muncul pada seorang pria.

"Ayah ..." di sebelah Cros, Revine menatap Croz dengan sangat tidak nyaman.

"Ada apa?" Cros segera melihat ke Revina dan menatap mata putri paling kecilnya.

"Aku pikir dia tidak cocok untuk kakak perempuanku, aku rasa, Brother Guren lebih cocok untuk kakak perempuan!!!" kata Revina dengan marah dan tegas.

"..." kali ini, Cros benar-benar merasa ada yang salah dengan otak putri terakhirnya ini.

Cros lalu menatap Samael dan diam-diam berpikir, 'Kupikir dia lebih cocok daripada Guren...'

Jika pemikirannya ini diketahui Revina, maka dia akan menangis dan keluar dari rumah ini segera!

"Halo Paman, Bibi, nama saya Samael Duedere dan pacar Queena. Saya sering mendengar Queena menyebutkan nama Bibi dan Paman, dia juga sering membicarakan saudara perempuannya, dan saat pertama kali saya melihat kalian hari ini, saya mengerti bahwa apa yang dikatakan Queena memang benar dan tidak ada yang palsu."

Samel segera memasuki rumah dan merusak suasana aneh di ruangan aneh itu. Bagaimanapun dia tahu apa yang dipikirkan semua orang disana atas bantuan May. Terutama gadis kecil Revine itu.

"Haha! Lihat apa yang kau katakan, datang ke sini dan duduk di dalam, duduk di dalam dengan nyaman..."

Tuile sangat senang dengan kata-kata sopan Samael sehingga dia tidak bisa menahan tawa.

Queena yang masih menggandengkan kedua tangannya di tangan Samael untuk memberikan pandangan yang indah.

'Untungnya, orang ini bisa berbicara baik dan mulutnya masih sopan....' desah lega Queena.

Samael membaca ini juga tertawa dan mencubit pantatnya sedikit dan berbisik, "Jangan lega dulu...musuh masih ada dua musuh disini..."

Queena malu dan tubuhnya panas, tapi dia masih mengangguk!

Tapi saat ini....

"Humph, apa baiknya kakak perempuanku? bukankah kau hanya mencari wajah cantiknya saja, lalu membuangnya nanti setelah bosan?" Revina berdiri dari sofa dengan marah dan berkata dengan tidak nyaman.

"Gadis sialan, omong kosong apa yang kau bicarakan!?" Tulie memelototinya begitu dia mendengar apa yang dikatakannya

"Mengapa aku dikira berbicara omong kosong? Apa yang aku katakan itu seharusnya benar! Jika dia mencintai kakak perempuan, maka dia juga akan mencintai adik perempuannya juga!" Revina berkata dengan sangat bangga.

"..."

Queena sangat kesal dan marah pada adiknya ini. Dia jelas-jelas mengatakan ini untuk menghancurkan pengaturannya!

Queena akhirnya tahu, bahwa adiknya saat ini adalah... musuh!

"Kau adalah kau dan Queena adalah Queena. Selain itu, aku lebih suka wanita yang lebih tua." Samael berkata dengan tenang membalas tatapan Revina dengan tatapan yang dalam!

Tatapan ini membawa aura bangsawan tertinggi di alam semesta sehingga membuat Revina agak sulit bernafas. Untungnya Samael menarik tatapan ini segera.

Tapi jelas Cros melihat hal ini dan dalam dirinya dia pernah merasakan tatapan itu! Dalam perang, dia berdiri di hadapan para jenderal dan panglima! dan tatapannya seperti itu, tapi milik Samael bahkan lebih kuat!

"Kau... Kau... Bagus, bagus..." Ravina marah saat ini dan segera berbalik untuk langsung pergi ke kamarnya!

"Hahaha ..."

Ketika Ravina pergi, Queena dan Tulie tertawa bahagia.

Hanya Cros saja yang menatap Samael dengan seksama. Tapi segera dia menyingkirkan ini dan tertawa seolah-olah dia adalah Late Bloomers.

"Apa yang membuat kalian semua tertawa bahagia sampai seperti ini?"

Queena dan lainnya masih tertawa, sampai terlihat sosok di pintu dapur yang terbuka.

Disana terlihat sosok pria berusia tiga puluhan, mengenakan celemek dan berjalan keluar dengan membawa piring berisi masakan.

Begitu pria itu keluar, suasananya langsung menjadi canggung.

Queena dan Samael melihatnya hampir bersamaan. Samael langsung mengerti bahwa dia adalah objek kencan buta Queena dan saingannya saat ini

"Guren! Datang dan kuperkenalkan padamu, dia adalah putri pertamaku, Queena Magdelan, ini adalah teman Queena, bernama Samael Duodere."

Cros sepatutnya keluar dari ketentaraan, jadi dia sangat mantap saat menjelaskan. Dia langsung memperkenalkan keduanya agar tidak melanjutkan rasa canggung di ruangan itu.

Dalam hal ini, dia harus tidak mengakui bahwa Samael adalah pacar putrinya, juga tidak mengatakan bahwa Guren adalah target kencan buta putrinya.

Setelah mendengar ini, Guren segera mengalihkan perhatiannya ke Queena dan Samael. Saat melihat Queena, dia masih baik-baik saja, dia hanya melihat seorang wanita cantik, itu saja.

Tetapi ketika dia melihat Samael, Guren langsung kehilangan kepercayaan dirinya. Karena pria ini sangat tampan, tubuhnya, wajahnya, bahkan jika dia seorang prajurit yang memiliki wajah dan tubuh baik, dia tidak berani membandingkannya dengan Samael sama sekali.

Namun, Guren menjadi tenang dengan cepat.Segera dia berjalan dan tersenyum untuk memperkenalkan diri: "Ternyata Queena dan teman Queena. Halo Queena, namaku Guren Luxif, lulusan Akademi Militer Amerika dan sekarang menjabat sebagai Wakil Staf Umum Angkatan Darat Ketiga Negara ini."

Guren bukan orang bodoh, bagaimana mungkin dia tidak bisa melihat situasi di depan matanya? Tapi dia masih sangat percaya diri tentang pengalaman dan kondisinya saat ini. Terutama pekerjaannya.

Di depannya, pria tampan dan sempurna ini paling banyak hanya vas bunga di rumah, bagaimana mungkin membandingkan dengan dirinya sendiri.

"Halo..." Queena juga menjawab, tapi datar.

Setelah melihat Samael, matanya tidak bisa melihat ke pria lain. Apakah itu mungkin? tidak mungkin!

"Halo, namaku Samael. Pacar Queena, bisa dibilang bos dimana tempat dia bekerja. Pemegang saham terbesar kedua di grup Warner Media. Senang bertemu denganmu."

Samael mengambil langkah maju dan memperkenalkan dirinya secara alami, tapi momentum kebangsawanannya keluar sepenuhnya membuat semua di dslam ruangan ingin membungkuk menghormatinya!

".....Hah! Tunggu, pacar? Siapa yang mengakui kau pacar kakak perempuanku? Kita semua mengakui bahwa Brother Guren adalah pacar kakak perempuanku. Jangan terlalu memandang tinggi dirimu!" Pintu kamar terbuka.

Lalu Revina keluar dan terus berbicara dengan cepat, takut semua orang disana mengira bahwa kakak perempuannya benar-benar punya pacar.

"Revina, kau diam dulu saat ini!" kata Queena dengan marah.

"Revina, jangan bicara omong kosong."

Tulie juga memarahi putrinya, karena kata-katanya barusan bisa menyinggung seseorang. Terutama Tulie barusan mendengar bahwa Samael adalah bos Queena!

"Aku tidak berbicara omong kosong? Lihatlah Brother Guren. Dia tinggi dan kuat, juga sangat tampan...."

"Revina, jika kau cemburu pada kakakmu, bilang saja. Jangan lakukan hal licik seperti ini. Aku benci hal ini...." suara Samael dingin.

Samael yang telah membaca hati Revina dan tahu bahwa dia cemburu. Tapi cara dia melakukannnya sangatlah Samael benci!

Matanya acuh tak acuh dan dingin pada Revina, "Sudah kubilang...kau adalah kau dan Queena adalah Queena. Jangan berpuas hanya karena kau bersekolah di sekolah elit...."

"Aku bisa saja menutup sekolahmu kapanpun aku mau..."

Tulie, Cros, Queena, Guren, dan bahkan Revina saat ini tutup mulut dan tidak berani bicara

"Si...Siapa yang cemburu! Aku berkata dengan benar! Brother Guren memiliki kondisi yang lebih baik darimu! Kau bos kakakku? pemilik saham Warner Media? Siapa yang percaya itu! Tapi Brother Guren beda! posisinya sangat jelas! Jika aku adalah kakakku, akulah yang akan pertama kali menikahinya."

Samael menatap Revina dengan semakin dingin yang membuat tubuh Revina menggigil dan matanya berair.

'Berakhir...sudah berakhir...pangeranku membenciku! Tapi jika aku tidak bisa mendapatkan pangeranku, Kakakku juga tidak bisa mendapatkannya!' Revina gila saat ini.

"Biarlah...kau tidak penting..." Samael langsung menghiraukan Revina saat ini.

"Kau... Kau...sialan! kau bukan laki-laki!" Teriak Revina.

Cros dan Tulie saat ini sangat membenci putri bungsu mereka, sedangkan Queena ingin menampar wajah adiknya saat ini! Hanya Guren saja yang bahagia saat ini!

"Adik sialan...kau akan mati nanti....." Queena akhirnya tidak tahan dan amarahnya meledak!

Ketika dia akhirnya mendapat teman kencan yang sempurma untuk membantunya memecahkan masalah, tetapi gadis busuk ini benar-benar ingin merusaknya!

Ketika Queena ingin bergegas menuju adiknya, Samael telah memegang tangannya untuk menghentikannnya.

Queena tertegun, tetapi melihat Samael mengambil langkah ke depan dan tersenyum, dia agak santai: "Guren bukan? Apakah kau suka Queena?"

Kata-kata Samael langsung membuat semua orang di ruangan tertegun, bahkan Queena juga.

"Ya, aku mengakuinya. Aku menyukai Queena."

Guren mengangguk dengan provokatif pada Samael.

"Tampaknya Guren tulus tentang Queena-ku, jadi mari kita tunggu kelahiran anak dari Queena dan diriku. Setelah itu, aku bisa mengakuimu sebagai ayah baptisnya nanti, bagaimana?"

Próximo capítulo