setelah seharian jalan kemarin aku merasa capek dan kebetulan hari ini aku libur kuliah. aku ingin memanjakan diri dengan tidur seharian, aku tau jarang sekali aku melakukan hal ini terutama sehabis aku jadian dengan sephia, sephia ada aja dia selalu mengajak aku pergi entah apa pun dia selalu punya rencana untuk ku. aku terkadang merasa lelah dengan hubungan ini tapi aku sudah berkomitmen pada hubungan kami. kami pun menyadari akan hal itu satu sama lain. sephia yang hari ini ada kuliah, dia pergi sendiri. sedangkan aku hanya ingin tidur di kasur yang empuk. seharian aku tidur dari semalem hingga siang hari. aku masih tertidur dan tiba-tiba telpon aku berdering.. kulihat handphone ku dari sephia. aku angkat telp tersebut dan tiba-tiba sephia menangis ditelpon dia menceritakan bahwa bapaknya meninggal dunia. aku terkejut.. bagaimana mungkin. ternyata sephia hari ini tidak kuliah di bolos dan minta izin. dia seharian di rumah sakit karena bapaknya masuk rumah sakit semalem. ayahnya sephia sudah sakit cukup lama dia sakit jantung hampir 4 tahun dia menjalani rawat jalan. sephia menangis ditelpon dan akupun segera kerumahnya. ayahnya meninggal pukul 8 pagi dan sekarang akan dibawa pulang dari rumah sakit. sephia menanggis terus dan tidak berhenti. aku segera langsung ke rumahnya. dan sesampainya di sana aku menunggu dirumah nya sudah rame para tetangga yang menyiapkan segalanya tenda dan bangku untuk pelayat. kabar itu sungguh mengangetkan aku. aku tau ayahnya sakit tapi selama ini tidak pernah sampai rawat inap. disana ada kakaknya yang sudah menunggu dan aku pun menunggu ambulance yang datang. sephia menanggis sepanjang jalan, dia sangat terpukul dengan kabar itu. sesampainya ambulance disana sephia langsung memelukku dan aku hanya bisa bilang sabar ya.. ya aku tau Terima kasih ya Toni. ayok kita lihat ayah kamu. aku pun menyampaikan duka cita ku pada ibunya. turut berduka cita ya tante. makasih ya Toni. aku pun duduk dengan sephia. aku mencoba menghiburnya tapi dia masih bersedih. aku mencoba mengalihkan pertanyaan tapi dia tetap membahas masih tetap bersedih. aku hanya bisa diam saat ini. proses pemakaman pun akan segera dilakukan. aku mengikuti dari proses pemandian hingga menyolatkan nya. sephia pun mengikuti dan kugandeng tangannya. aku tau dibutuhkan sandaran. sephia hanya cerita saat itu ayahnya mersa sakit dijantung dan langsung pingsan ibunya membawa nya ke rumah sakit dan di sana di bilang sudah meninggal. sephia yang menemani ibunya nanggis. kejadian ini secara tiba-tiba dan seperti badai yang menghantam rumah. kami pun pergi ke pemakaman dan disana tanggisan sephia bertambah dia melepas kepergian ayah satu-satunya yang menjadi panutannya. sephia terus menanggis sepanjang jalan. setelah menguburkan ayahnya. dia naik mobil keluarga dan aku mengikutinya dari belakang. sesampainya dirumah sephia, sephia turun dari mobil dia mencoba tegar dan sabar atas apa yang terjadi. walaupun dia tahu sedih dia tetap menghampiri aku dan bilang pada ku. udah makan kamu sayang. ahh gampang kataku. makan dulu itu udah disiapin buat tamu kamu makan dulu. kamu benar gak apa-apa sephia. ya insyallah aku baik-baik saja. ya udah nanti aku makan tapi kamu juga harus makan ya. soalnya kata ibu kamu pagi tadi kamu belum makan. aku ambilin ya sephia. aku mengambil nasi buat sephia dan aku. kami pun makan bersama. aku senang karena sephia tidak sedih lagi dan dia mulai berlapang dada atas kejadian ini.