Toni yang sudah berkomitmen pada sephia membuat sephia semakin yakin pada Toni. Toni sebenarnya mencintai sephia sudah sangat lama dan hubungan mereka sempat putus nyambung karena sephia menganggapnya sebagai sahabat saja. saat ini sephia menyadari betapa cintanya Toni padanya. Toni mengungkapkan isi hatinya pada sephia. dia mau bersungguh-sungguh mencintai sephia. maukah kamu menjadi pacar aku sephia pinta Toni. ya aku mau. aku mau kamu jadi yang pertama dan terakhir buat aku. aku serius pada mu dan aku gak mau main-main. ya aku juga Toni, aku sangat cinta pada mu kamu tau aku sempat menolak mu tapi takdir berkata lain. ya jika kita memang ditakdirkan bersama pasti akan ada jalannya. kamu tau hubungan kita seperti air yang mengalir terjadi begitu saja natural dan tidak dibuat-buat. ya Toni aku harap ini jadi lebih menumbuhkan cinta diantara kita. kamu tahu Toni aku sendiri merasakan sakit pada saat kamu jalan sama Fatimah. aku cemburu pada mu. tapi sekarang aku lega karena kamu ada disisiku. kamu adalah orang yang aku mau Toni. perkataan sephia begitu serius sehingga membuat aku yakin bahwa dia adalah wanita yang kucari , dia adalah ibu bagi anak-anak ku kelak. aku tau bahwa sephia tidak pernah bicara serius seperti ini pada ku, pada saat dia menolak ku pertama kali dia berkata hal yang persis seperti sekarang ini. dia bilang bahwa aku hanya sahabatnya saja. walaupun begitu aku masih menyimpan rasa cinta ini untuk dia. dia adalah orang yang membuat aku tertawa, menanggis dan bahagia. walaupun kami sahabatan tapi hubungan kami seperti seorang yang pacaran kadang jadwal kami nonton, makan, dan karoke. ya karoke adalah kesenangan sephia, setiap dia lagi senang pasti dia mengajak aku untuk karoke. entah kenapa hobi menyanyinya sudah aku tahu pada saat dia masuk kuliah dikampus ini. Toni hanya terdiam di meja makan dan sephia berbicara jujur sejujurnya tentang hubungan ini. kami sepakat bahwa kami pacaran dan kami sepasang kekasih. kami selalu melakukan hal bersama-sama. pelayan makanan pun datang dia membawa seafood kesukaan ku lobster.. ya aku sangat suka lobster disini, besar-besar dan gurih. kamipun makan bersama dan sephia melahap ikan bakar kesukaannya, kami pun menikmati hari ini sebagai sepasang kekasih. kami tidak memperdulikannya tapi kami tau batasan -batasan antara sahabat dan kekasih. kalaupun kami putus ditengah jalan kami berkomitmen untuk tetap menjadi sahabat. keputusan kami sudah bulat. setelah makan kami pergi ke toko buku untuk membeli novel baru kesukaan sephia. sephia seneng membaca dia lebih memilih sendiri membaca novel jika dibandingkan bermain seperti temen-temennya dikampus. kami pun pergi kesana dan kulihat sephia sangat senang dengan buku yang akan dia beli. wiihhh keluaran baru nih Toni belum banyak orang yang bacanya, ya ini buku yang aku tunggu-tunggu. ya udah bayar sana kekasir. lo gak nyari buku juga, gak ah gw kurang senang baca. paling kalo buku itu menurut gw menarik baru gw baca. ya gw gak terlalu suka baca itu intinya. sephia membayar bukunya dikasir dan kami pun pulang, aku mengantar sephia kerumahnya dan mampir. orang tua sephia sudah mengenal aku dan aku sudah seperti calon mantunya saja. ya orang tuanya pertama menganggap ini sebagai sepasang kekasih tapi ketika tau kami hanya sahabatan. orang tuanya juga masih menganggap kami pacaran. hingga saat ini pada saat aku mampir aku masih dibilang pacarnya oleh ibunya.