Selesai pulang sekolah, Maria ditantang oleh lima anak dari Klub Kendo. Mereka terdiri dari dua orang Perempuan dan tiga orang Laki-laki, yaitu Elizabeth Cundrie, Emeline Frauke, Ebner Gotze, Franz Gerlach der Chalke, dan Gomeric van Fulko. Mereka menantangnya bertarung di wilayah pepohonan di belakang sekolah mereka.
Mereka berlima bergerak maju untuk menyerang Maria yang masih berdiri mematung. Namun Gadis Vampir itu dengan santainya menghindari serangan demi serangan yang mereka lancarkan.
Cundrie melancarkan serangannya ke arah kepala Maaria, tetapi dia menghindarinya dan menepis tangan Cundrie dengan keras hingga Pedang kayu-nya terjatuh dan kemudian dia melancarkan sebuah tendangan ke arah belakang lutut Cundrie hingga dia terjatuh.
Gomeric melancarkan serangan ke arah lehernya, tetapi Maria menahan pedang kayu-nya dengan keras dan mencengkramnya hingga patah. Kemudian Gadis Vampir itu melancarkan Turning Kick Combo Jump Cut Down Kick yang mengenai pundak kiri Gomeric, kemudian Maria melancarkan tendangan ke arah dada lawannya hingga Gomeric terpental sejauh 5 meter.
Franz lalu melancarkan serangan ke arah perut bagian kanan Maria, namun dia melakukan cartwheel sehingga celana pendek bermotif spongebob yang dikenakannya kelihatan. Maria menghajar wajah Franz dengan kaki kanannya, sehingga dia langsung pingsan.
Maria bergerak dengan kedua tangannya dan melancarkan tendangan helikopter untuk melakukan serangan offensive terhadap Frauke. Lelaki berambut pirang setinggi seratus delapan puluh tiga centimeter tersebut menghindari serangannya dengan lincah.
Maria lalu cartweel ke belakang dan kembali ke posisi semulanya, yaitu berdiri mematung. Frauke lalumelancarkan serangan ke arah leher Gadis Vampir itu. Maria lalu menghindari seranga lawannya, dan dia memukul perut lawan-nya dengan keras.
"Ugh," keluh Frauke.
Maria lalu mencengkram baju belakang Frauke dan membantingnya ke arah Cundrie, sehingga tubuh Frauke menindih tubuh Cundrie. Pertarungan telah selesai dan dimenangkan oleh Maria.
Maria lalu mengacungkan jari telunjuknya ke depan dan menembakkan chakra penyembuh kepada lima anggota Klub Kendo.
"Dengan begini, kalian akan kembali sehat seperti semula. Senang bermain dengan kalian," ucapnya.
Gadis itu lalu pergi menuju ke parkiran motor Philip Der Gross Gymnasium.
Helena berdiri di parkiran motor sekolahan yang sepi.
"Kau keren seperti biasa. Seandainya saja kau laki-laki, mungkin aku akan jatuh cinta padamu," puji Helena.
"Ada apa?" tanya Maria.
"Uchiha Musashi. Dia adalah seorang Ronin senilai sepuluh ribu Pound. Dia juga seorang Pendekar Pedang. Apa kau berminat? Tapi aku yakin kau pasti berminat. Matamu sama sepertiku, mata yang penuh akan ambisi."
[Ronin = Samurai tanpa Tuan.]
"Super heker memang tahu segalanya."
"Kau seperti Okabe Rintarou saja menyebutku super heker. Yang benar itu Hacker. Meskipun kau adalah Wanita tertinggi di kelas. Tetapi usiamu masih 9 tahun."
Maria diam mematung dan kemudian dia menatap tajam ke arah Gadis keturunan Belanda tersebut.
"Jangan khawatir, sayang. Meskipun begitu, aku tidak menganggapmu sebagai anak-anak. Kau seperti Mikumo Guynemer saja. Kalian berdua sama-sama Makhluk Kloningan. Kalian berdua itu muda, anggun, cantik, mempesona dan terlihat sangat dewasa, meskipun sebenarnya masih anak-anak," unagkap Helena tenang.
"Terima kasih atas informasinya, Helena."
"Semoga kau berhasil mendapatkan mangsa," ucapnya dengan senyuman manis dan mengacungkan jempol seperti Maito Guy.
Di sebuah tempat di Jepang
Puluhan Orang tergeletak ditanah, dan hanya dengan menggunakan pedang kayu, Musashi berhasil melumpuhkan puluhan Yakuza yang mengganggunya.
[Musashi, Nama seorang Ronin terkenal yang juga ahli pedang.]
"Sialan kau!" teriak Minoseki Kirito, salah seorang komandan grup Yakuza, Miyamoto.
"Hanya segitu saja, kemampuan kalian," ujar Pria berambut coklat gondrong tersebut.
"Arrrgghhh!" Kemudian Kirito menyerang Musashi.
Kirito melancarkan serangan-serangannya. Katananya mengarah ke leher Musashi, tetapi dia menangkis serangan Kirito ke arah atas dan menyerang lutut, perut dan dadanya hingga Kirito terdorong tujuh langkah kebelakang.
"Apa kau masih kuat?" tanya Musashi.
"Bajingan kau!!!!"
Kirito kemudian berlari ke arah Musashi dan melancarkan berbagai macam teknik serangan berpedang kelas profesional. Namun Musashi berhasil menahan Katana musuh dengan pedang kayu-nya dan menghindari serangan-serangan tersebut. Dengan pedang kayu-nya dan gerakannya yang cepat, Musashi melancarkan serangan ke tangan musuhnya sehingga Katana milik Kirito terlempar ke arah kiri.
Musashi melancarkan tendangan helikopter yang mengenai leher Kirito sehingga dia terpental dan tubuhnya tertusuk oleh batang sebuah pohon.
"Ugh." Kemudian Kirito tewas tertusuk oleh batang pohon.
Musashi berjalan menyusuri gelapnya hutan. Gelapnya malam yang disinari ribuan bintang, suara angin yang menenangkan dan suara serangga yang menggema. Itulah yang dirasakan Musashi ketika menyusuri gelapnya hutan.
"Aku telah kehilangan segalanya. Tuanku telah gugur. Aku tidak tahu siapakah orang tuaku. Teman-temanku juga telah gugur. Meskipun aku telah kehilangan segalanya, tetapi aku tidak kehilangan tekadku. Harapan dan Bidadari menungguku di tengah-tengah hutan. Sebenarnya aku ingin melakukan Seppuku, tetapi ketika aku bertemu mereka di sebuah jalan bernama kehidupan. Aku memantapkan dan menguatkan hatiku demi mereka, Bintang-bintangku yang akan menyinari dunia yang gelap dan kelam," gumam Musashi yang membayangkan tentang Seorang Perempuan Dewasa beserta adik-adiknya yang hidup di sebuah desa di dekat hutan tersebut yang tengah menunggu kepulangannya.
Musashi kemudian menghentikan langkahnya seketika ketika sebuah portal dimensi muncul didepannya dan dari portal tersebut muncul Maria Catherine Olivia yang berjalan perlahan sambil memegang Katana-nya.
"Sepertinya kau bukan orang yang buruk. Jadi aku tidak niat bertarung denganmu, Tuan. Hargamu sekitar sepuluh ribu Pound di Website Pemburu Hadiah. Sepertinya kau ingin bertemu dengan keluargamu."
"Siapa kau?" tanya Musashi penuh selidik.
"Aku hanyalah wisatawan bernama Maria. Itu saja," jawabnya santai.
"Mana ada wisatawan yang membawa Katana. Selain itu, dilihat dari postur tubuhmu, sepertinya kau itu telah terlibat banyak pertempuran."
"Awalnya aku ingin memburumu karena aku adalah pemburu hadiah. Karena kau bukan orang yang buruk, jadi aku sudah kehilangan minatku. Selain itu juga, aku ingin jalan-jalan sebagai murid SMA. Jadi sebagai pemandu wisata, pandulah aku. Aku ingin mempelajari tentang Kehidupan dan Budaya Negara ini. Jika kau mencurigaiku, kau bisa memenggal kepalaku," ungkap Gadis Vampir tersebut.
"Kau baru datang dan kau seenaknya saja berbicara. Baiklah, ikuti aku," kata Musashi sedikit terburu-buru.
Musashi melangkahkan kakinya yang diikuti oleh Maria. Mereka berjalan dalam suasana yang sangat hening. Hanya suara serangga dan binatang nocturnal yang menemami perjalanan mereka menuju ke sebuah desa. Setelah tiga puluh menit berjalan kaki, akhirnya mereka berdua telah tiba di desa Konoha.
Meskipun dunia sangat modern dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang dengan maju dan pesat, tetapi desa ini masih terilhat sangat tradisional. Meskipun masyarakatnya memanfaatkan panel surya dan kincir angin sebagai sumber energi listriknya. Tidak ada kendaraan bermesin, yang ada hanyalah para pejalan kaki.
"Kota yang tersembunyi," ucapnya memandangi Desa Konoha yang indah dan .
"Jangan samakan desa kami dengan desa konoha di Naruto. Desa ini adalah desa dimana orang-orang yang ingin pergi dari keramaian kota. Tidak peduli kau siapa, di desa Konoha semuanya adalah keluarga," jelas Sang Rounin tersebut.
"Tapi di Naruto, Konoha telah menjelma menjadi sebuah Kota dengan gedung-gedung yang tinggi. Selain itu, aku tidak merasakan aura negatif disini."
"Kami disini sepakat untuk melarang prostitusi dan segala macam premanisme, meskipun aku mantan Yakuza," lalu Musashi berhenti disebuah rumah dan memasuki pintu gerbangnya.
"Ini adalah rumahku. Istri, anak dan para adik iparku menantiku."
Kemudian dia mengetuk pintu rumahnya, "Permisi. Aku pulang."
"Sepertinya tidak ada orang didalam," ucap Maria.
Musashi segera membuka pintu rumahnya secara paksa dengan menendangnya keras dan memasuki setiap kamar di rumahnya.
"Akame, Tsubasa, Edogawa, Shika, Reo, dimana kalian?" Musashi terus menggeledah setiap ruangan. Maria ikut membantunya menggeledah rumahnya dan dia menemukan sebuah surat di bawah meja ruang tamu, membuka surat tersebut dan membacanya
"Jika mereka ingin selamat, temui kami di Pabrik Tua di kawasan Hiroshima. Kami menunggumu, Musashi."
Kemudian Musashi segera merebut surat tersebut dari Maria dan membacanya. Dengan penuh rasa emosi, Musashi bergegas pergi namun Maria menahan tangannya.
"Sepertinya mantan musuhmu yang bertindak. Bisakah aku membantumu. Kau tidak mungkin bisa menghadapinya, mengingat kita juga akan berhadapan dengan Irgun."
"Bagaimana kau tahu kita akan berhadapan dengan Irgun?" tanya Musashi dengan ekspresi yang tajam.
"Di Kyoto ada sebuah Kasino yang dikelola oleh seorang anggota Irgun bernama Avraham Sharon. Dia itu memiliki hubungan yang sangat dekat dengan mantan musuhmu sewaktu di Yakuza. Selain itu juga, Sharon itu buronan Pemerintah Ba'ath Suriah. Pemerintah Ba'ath Suriah akan membayarmu lima puluh ribu Pound jika berhasil membunuh Sharon yang terlibat dalam mendanai Kelompok Teroris PKK Kurdi."
"Kalau begitu, kau boleh ikut."
"Baiklah-baiklah."
Maria dan Musashi berlari dan melompati setiap rumah di desa Konoha. Setelah 40 menit berlari, mereka tiba di sebuah bar di Kota Nagasaki dimana di tempat parkirnya dipenuhi dengan banyak mobil.
"Kau istirahat dulu sebentar, biar aku yang meminjam mobil pada para gangster di dalam bar tersebut," kata Maria lalu berjalan menuju ke dalam bar.
"Siapakah pemilik mobil Jeep Ford diluar?" tanya Maria.
"Itu Mobilku, memang kau mau apa, hah!" ucap Seorang Yakuza kesal.
Kemudian Maria menghampiri orang tersebut dan menendang kemaluannya dengan teknik sehingga orang tersebut terjatuh kesakitan memegangi kemaluannya. Dia lalu mengambil kunci mobil orang tersebut yang terkalung dilehernya.
"Terima kasih kau sudah mau meminjamkanku Mobil yang bagus, Tuan Yakuza."
Kemudian segerombolan Yakuza didalam bar tersebut mengepung Maria dengan Katana yang mereka pegang di tangannya.
"Kau pikir kau bisa kabur setelah melukai kawan kami, Wanita sialan."
Gadis Vampir itu lalu menendang meja didepannya sehingga menghantam wajah seorang Yakuza sehingga dia jatuh tersungkur.
"Kurang ajar, kau!" teriak Yakuza yang wajahnya habis dihantam meja oleh tendangan Maria.
Kemudian seluruh Yakuza yang ada di dalam bar tersebut maju menyerangnya. Maria menghindari serangan demi serangan dari segerombolan Yakuza dan kemudian dia menghajar segerombolan Yakuza tersebut satu per satu sehingga bar tersebut berantakan.
Diluar Musashi sedang duduk bingung.
"Sepertinya aku punya perasaan buruk ketika dia ingin meminjam Mobil Jeep Ford."
Tiga orang Yakuza terpental keluar dari bar setelah ditendang oleh Maria dan dia berjalan perlahan dan melemparkan kunci mobil tersebut ke arah Musashi. Dia menangkap kunci tersebut.
Di dalam bar tersebut tergeletak puluhan Yakukza yang pingsang setelah dihajar oleh Maria.
"Apa yang habis kau lakukan disana?" tanyanya pada Loli legal tersebut.
"Mereka sangat ramah sekali. Saking ramahnya mereka mau meladeniku berkelahi. Ayo, kita segera selamatkan keluargamu. Operasi Urd, dimulai."
[Operasi Urd, nama salah satu operasi di Anime Steins:Gate.]
"Seenaknya saja kau dalam bertindak dan berbicara, dasar bocah."
Kemudian Musashi dan Maria memasuki Mobil Jeep Ford tersebut.
Musashi yang duduk di kursi supir, sedangkan Maria duduk dibelakang sambil memegang senapan Sniper Blaser R-93 Tactical. Setelah menyalakan mesin mobil, mereka segera meninggalkan bar tersebut. Lima belas menit kemudian, para Yakuza mengejar mereka berdua.
"Kejar mereka dan bunuh Musashi!" teriak Yakuza satu yang wajahnya babak belur.
Kemudian rekannya menodongkan senjata M16, tetapi sebelum menembak Mobil Jeep Ford yang dicuri Maria. Maria sudah menembak Yakuza yang membawa M16 dan menembak supir mobil yang mengikutinya dengan Senapan Sniper-nya sehingga mobil tersebut kehilangan kendali dan menabrak pohon lalu mobil tersebut meledak.
"Siapkan Rocket Launcher dan tunggu aba-aba dariku untuk menembak," perintah Yakuza dua pada bawahannya.
Dua Mobil dibelakangnya mengikuti Maria dan Musashi. Seseorang dari Mobil satu dan Mobil dua mengarahkan Rocket Launcher ke arah Jeep Ford tersebut dan menembakkan Rocket tersebut.
Dua Rocket pun mengejar Maria dan Musashi, tetapi dengan teknik matanya, Maria menteleportasikan kedua Rocket tersebut ke belakang kedua mobil tersebut sehingga meledakkan dua mobil Yakuza sekaligus.
"Sekarang tidak ada yang mengejar kita lagi," ucap Maria.
Dari Desa Konoha mereka berkendara menuju ke Hiroshima.
"Tunggu aku, semuanya."
***
Dua puluh menit mereka berkendara dari bar tersebut, mereka dihadang dijalan oleh tujuh orang Anggota Irgun bersenjata M16 yang dilengkapi dengan satu unit Tank Merkava dibelakangnya. Kemudian Musashi mengerem mendadak ketika melihat ada tujuh orang Irgun dan satu Tank Merkava yang memblok jalan mereka.
"Tembak," perintah Seorang Irgun bernama Abdullah Nasser.
Kemudian Irgun menembaki mereka, dan Musashi segera tancap gas mundur ke belakang.
Tank Merkava itu lalu menembakkan pelurunya ke arah mereka.
Musashi lalu memutar Mobilnya, sementara itu mereka mengejar dan menembaki Musashi dan Maria. Musashi pun lalu melaju mobilnya, diikuti oleh Tank Merkava yang mengikutinya dibelakang dan berondongan peluru M16 dari segerombolan Irgun yang menaiki Tank Merkava tersebut.
Maria mengarahkan senapan Sniper-nya ke arah Tank Merkava, mengalirinya dengan chakra dan memfokuskan diri untuk meledakkan Tank Merkava tersebut.
"Wind Element: Wind Bullet Slashing."
Maria kemudian menembakkan pelurunya ke arah Tank Merkava tersebut dan kemudian Tank tersebut terbelah menjadi dua bagian dan meledak setelah ditembak oleh Maria dengan Senapan Sniper-nya yang telah dialiri dengan elemen angin.
"Apakah Irgun masih mengejar kita?" tanyanya.
"Tidak. Kita lewati rute lain saja. Kita menggunakan Jeep, kita bisa lewat rute hutan agar lebih aman. Aku yakin Polisi akan segera mendatangi tempat ini."
Musashi pun mengarahkan mobil Jeep curiannya menuju ke dalam sebuah hutan.
***
Sebuah Mobil Jeep Ford berjalan ditengah gelapnya hutan di Negeri Jepang. Lalu Musashi menghentikan mobilnya didekat sungai yang airnya sangat jernih dan bening.
"Kita istirahat dulu sejenak. Kita harus memulihkan tenaga kita," ucap Musashi.
"Aku akan memasang penghalang agar kita tidak dilacak."
"Aku serahkan itu padamu, aku tidur dulu."
Kemudian Musashi tertidur di kursi supirnya.
Maria lalu membuat segel sehingga muncul sebuah piramida yang melindungi mereka dari pelacakan. Setelah itu, Maria tidur di atas Mobil dengan selimut wol-nya.
***
Setelah selesai sarapan dengan Ramen cup, mereka segera berangkat menuju ke kawasan Pabrik Tua di Hiroshima.
"Sebelum kita tiba di Hiroshima kita letakkan mobil ini dipinggir jalan. Kita akan berjalan kaki menuju Hiroshima."
"Terserah kau saja," ucap Maria.
"Lebih baik kau pakai jubahmu saja, untuk melindungi dari Cahaya Aldebaran. Kau adalah Vampir, dan kau lemah terhadap cahaya."
"Aku tidak seperti Vampir pada umumnya. Jangan khawatirkan aku."
Setelah menyusuri hutan, akhirnya mereka tiba di jalanan. Musashi dan Maria meninggalkan Mobil Jeep Ford curian mereka dipinggir jalan beserta kuncinya.
Mereka kemudian berjalan kaki menuju ke Hiroshima. Musashi hanya mengenakan Jaket seperti Aburame Shino, sedangkan Maria mengenakan Seragam ala Tentara Ostrogoth.
"Apa-apaan dengan pakaianmu itu. Jika kau wisatawan kau seharusnya mengenakan pakaian bebas bukan seragam cosplay. Kau terlalu mencolok."
"Kalau begitu aku tidak ingin membantumu," ucap Maria dengan nada yang dingin.
"Baiklah-baiklah, maafkan aku jika ucapanku membuatmu tidak nyaman."
Dua orang Sniper dari Irgun dengan Senapan Blaser R93 Tactical yang sedang berada di sebuah tempat tertinggi Hotel tiga tingkat yang terletak sebelum pintu masuk Kota Hiroshima.
"Hoy, Jacob. Sepertinya aku telah menemukan mangsa kita. Lihatlah dia, seorang berjaket dengan seorang cosplayer otaku militer Ostrogoth."
"Mereka berjarak lima ratus meter dari sini. Bersiaplah untuk menembak, Sholeh. Mereka adalah yang telah membunuh rekan-rekan kita. Mereka juga yang telah menghajar rekan-rekan Yakuza Miyamoto."
Sholeh dan Jacob mengarahkan Blaser R93 Tactical ke arah Maria dan Musashi yang sedang berjalan, lalu menembakkan peluru tersebut ke arah mereka berdua.
Dua buah peluru melesat dengan sangat cepat, tetapi baik Maria maupun Musashi sadar akan adanya serangan yang mengarah ke arah mereka. Dengan gesitnya, mereka berdua berhasil membelah peluru yang ditembakkan oleh dua anggota Irgun dari jarak lima ratus meter.
"Mustahil," ucap Jacob tidak percaya.
"Mereka membelah peluru yang kita tembakkan dari jarak lima ratus meter."
Maria dan Musashi segera berlari ke arah Hotel tiga tingkat tersebut.
Sholeh dan Jacob terus menembaki mereka, tetapi Maria dan Musashi berlari secara zig-zag dan berhasil menghindari dan menangkis tembakan-tembakan dari Jacob dan Sholeh.
Sholeh dan Jacob terus menembaki mereka berdua, meskipun mereka selalu menghindari dan menangkis tembakan-tembakan dari kedua anggota Irgun tersebut, tetapi Jacob dan Sholeh tetap tenang dan tetap fokus menembaki Maria dan Musashi.
Seratus meter sebelum Hotel tiga Tingkat tersebut, Musashi kemudian bersembunyi dibalik pohon, sedangkan Maria berlari secepat kilat dan berlari di dinding Hotel tiga Tingkat tersebut hingga lantai tertingginya, tempat dimana Kedua Irgun tersebut menembaki Maria dan Musashi.
Jacob dan Sholeh mengambil Belati yang tersimpan di tas belakang mereka, lalu mereka berlari untuk menyerang musuhnya. Maria yang masih dalam posisi berdiri kemudian melancarkan serangan Armada Queixada yang menghantam wajah Jacob dan Sholeh sehingga mereka berdua terpental sejauh tiga meter.
[Armada Queixada, salah satu teknik capoiera.]
"Apa kalian masih kuat berdiri!" tantang Maria.
Jacob dan Sholeh lalu berdiri, dan kini mereka mencoba mengepung dan menyerang Maria dari dua sisi.
Jacob dan Sholeh menyerangnyasecara bersamaan, tetapi Maria menahan tangan mereka berdua dan membanting mereka ke angkasa, setelah itu dia memelintir tangan kanan Jacob & Sholeh dan mematahkan tulangnya hingga Jacob dan Sholeh merintih kesakitan. Setelah itu, Maria menendang dada Sholeh hingga kepalanya menghantam tembok dan dari mulut Sholeh mengeluarkan banyak darah. Jacob mencoba untuk berdiri, tetapi Maria menendang wajahnya hingga pingsan dan dari hidungnya keluar banyak darah.
Setelah melumpuhkan Jacob dan Sholeh, Maria kemudian merampas Blaser R93 Tactical beserta magazine amunisi, tas senjata dan dua bilah belati milik mereka. Musashi lalu menghampiri Maria dengan berlari di dinding.
Dia lalu melemparkan sebilah belati, dan Musashi menangkapnya.
"Kita bukan hanya berhadapan dengan Miyamoto, kita juga berhadapan dengan Irgun," kata Musashi.
"Itulah sebabnya aku juga ingin ikut serta," balas Maria.
Setelah membereskan Jacob dan Sholeh, mereka berjalan melewati gang-gang sepi di Hiroshima untuk menghindari kontak dengan Irgun dan Miyamoto. Baru saja mereka memasuki sebuah gang sepi, mereka sudah dihadang oleh puluhan Yakuza.
"Sepertinya kita dikepung," ucap Musashi.
"Sepertinya begitu," balas Maria.
"Jangan pikir kalian bisa bergerak bebas," ucap salah seorang Yakuza.
"Habisi mereka berdua!" perintah seorang Yakuza kepada bawahannya.
Mereka maju untuk menyerang mereka berdua. Maria dan Musashi sudah siap dalam posisi kuda-kudanya.
Musashi menangkis pukulan seorang Yakuza, kemudian dia melancarkan tendangan sebanyak dua kali layaknya seperti sedang mengayuh sepeda hingga musuhnya terpental. Lalu Musashi berlari, melompat dan melakukan tendangan dengan kedua kakinya yang menghantam kedua wajah musuhnya hingga mereka berdua terpental dan pingsan.
Musashi menahan pukulan seorang musuhnya, lalu membantingnya dan mematahkan tangan kanannya. Dia lalu mencengkram kerah baju musuhnya, lalu membantingnya hingga tubuh musuhnya menindih rekan-rekannya. Setelah itu, dia menendang tubuh musuh-musuhnya yang menumpuk dengan keras sehingga mereka beterbangan dan menghantam tembok gang.
Maria berlari di tembok dan melancarkan tendangan mencangkul yang menghantam kepala salah seorang Yakuza hingga dia pingsan, lalu dia melancarkan tendangan kipas kepada salah seorang Yakuza hingga dia terpental lalu menghantam dan menindih teman-temannya. Maria lalu mengaliri kakinya dengan elemen angin dan menendang tumpukan tubuh Yakuza hingga mereka terbang ke angkasa.
Ketua gerombolan Yakua kelas bawah hanya bisa berdiri mematung ketika melihat bawahannya dihajar Maria dan Musashi habis-habisan.
"Hehehe.... Aku hanya disuruh oleh atasanku saja, Sousuke Miyamoto. Hanya itu."
Kemudian dia berlari kabur. Dia berlari secepat-cepatnya, tetapi Maria tiba-tiba muncul di hadapannya dan menendang area vitalnya hingga dia pingsan.
"Semua kecoa telah kita bereskan. Ayo, kita kalahkan Sousuke Miyamoto," kata Musashi.
***
Maria dan Musashi berdiri di salah satu bangunan bertingkat di pinggiran Kota Hiroshima. Mereka sedang mengamati keadaan Hiroshima.
"Aku merasakan energi yang besar dari arah selatan Hiroshima, tepatnya di pabrik tua itu. Sepertinya kita berhadapan dengan seorang Shaman," ucap Maria sambil menunjuk ke arah utara Hiroshima.
"Sepertinya akan sulit untuk menuju kesana. Tetapi kita tidak boleh menyerah, apapun yang terjadi kita harus menyelamatkan mereka," Musashi kemudian melompat ke gedung sebelah "Ayo, Maria, pinjamkan aku kekuatanmu."
Kemudian Maria melompat ke gedung tersebut dan berdiri di depan Musashi. Mereka berdua melakukan parkour dan melompati satu per satu gedung.
Di sebuah gedung, tiga orang Irgun dan sembilan orang Yakuza yang tengah bersiap untuk memberondong mereka berdua.
"Tembak."
Kemudian mereka menembaki Maria dan Musashi. Mereka berdua segera bersembunyi dibalik dinding.
"Siapa sangka kita akan bertemu dengan mereka di tempat yang tak terduga," ucap Musashi.
"Biar aku saja yang hadapi mereka, aku punya Flash Grenade."
Maria kemudian mengambil sebuah Flash Grenade dari gulungannya.
"Baiklah, kuserahkan padamu."
Maria lalu berlari secepat kilat dan menghindari berondongan peluru AK-47 yang ditembakkan oleh musuh-musuhnya. Dia lalu melompat ke angkasa dan melempar Flash Grenade tersebut ke arah mereka.
Para Irgun dan Yakuza menutup mata mereka karena kesilauan. Disaat mereka kesilauan, Maria lalu menghajar Irgun dan Yakukza satu per satu hingga mereka terpental jauh dan jatuh ke tanah. Di tanah, tubuh para Irgun dan Yakuza saling menumpuk seperti Sandwich, dan kini mereka meringis kesakitan memegangi tubuh mereka yang sakit. Maria lalu memberikkan instruksi ke Musashi dan dia pun segera menghampiri Maria.
"Sepertinya sudah tidak ada tempat yang aman."
"Kita harus segera bergegas untuk selamatkan keluargaku."
Kemudian mereka berdua melanjutkan parkour, melompati setiap gedung dan menghajar setiap Yakuza dan Irgun yang mereka temui.
Mereka berdua lalu beristirahat dan duduk sejenak di puncak Mall Hiroshima.
"Kita istirahat dulu sejenak. Aku harus tidur sebentar," kata Musashi yang kelelahan.
"Baiklah, mengingat kau itu Manusia."
Musashi lalu tertidur di bawah sebuah menara di puncak Mall Hiroshima tersebut. Sedangkan Maria masih duduk sesilah sambil mengamati keadaan sekitar dengan kemampuan sensornya.
Setelah 30 menit beristirahat, mereka berdua lalu melanjutkan perjalanan menuju ke kawasan pabrik tua di Hiroshima.
Dalam perjalanan mereka menghajar gerombolan Yakuza dan Irgun yang menghadang perjalanan mereka hingga segerombolan Yakuza dan Irgun tersebut menderita patah tulang.
Maria dan Musashi kini telah berada di dekat kawasan pabrik tua di Hiroshima. Tiba-tiba dihadapan mereka muncul segerombolan Samurai tanpa raga, alias Hantu Samurai.
"Aku pernah menghadapi yang seperti ini selain Sousuke, cuma bedanya yang aku hadapi itu berjumlah 2 Hantu Samurai. Bukan puluhan seperti mereka."
Maria lalu memejamkan matanya dan berkata, "Niflheim: Frost Mist Defence," lalu Hantu Samurai tersebut tiba-tiba tidak bisa bergerak dan membeku menjadi patung es.
"Mereka tidak bisa dihancurkan, kecuali jika mengalahkan Penyihirnya. Jika mereka membeku, maka sihir yang mengendalikannya tidak berfungsi."
"Bagaimana kau tahu?" tanya Musashi.
"Itu adalah salah satu teknik sihir Sasori, dimana mengendalikan Zirah Samurai yang tidak bisa hancur dari jarak jauh. Selain itu, semua jurus memiliki kelemahan," jawab Maria menjelaskan.
"Kau seperti Uchiha Itachi saja mengatakan begitu, Maria."
"Ayo kita segera selamatkan keluargamu."
Maria dan Musashi kemudian melompat melewati pagar kawasan pabrik tersebut dan memasuki kawasan pabrik tersebut, dan kemudian mereka berdua berjalan perlahan menuju ke sebuah tempat terbuka yang luas di pabrik tersebut. Di tempat tersebut berdiri Sousuke Miyamoto, dan dibelakangnya ada Akame, Tsubasa, Edogawa, Shika, dan Reo yang telah dikurung oleh Sousuke dengan penghalang pengurung.
"Selamat datang disini, Musashi-san dan Bocah Vampir," ucap Sousuke menyambut mereka berdua.
"Lepaskan keluargaku!"
"Kalau kau bisa mengalahkanku," tantang Sousuke, kemudian dia mengarahkan tongkat sihirnya ke arah Musashi, dan muncullah sebuah ledakkan. Maria berhasil menghindari ledakan tersebut, tetapi Musashi terkena ledakan hingga tubuhnya terpental sejauh tujuh meter dan menghantam sebuah tiang besi.
Maria kemudian bergerak dengan sangat cepat dan melancarkan tendangan mencangkul atau Naeryo chagi ke arah Sousuke, tetapi dia menghandari tendangannya. Maria lalu memutar tubuhnya 360⁰ dan melancarkan tendangan sepeda ke arah Sousuke sehingga Sousuke terpental.
Shaman tersebut lalu bangkit berdiri, "Sepertinya aku telah mendapatkan lawan yang sepadan denganku."
"Tetapi sayangnya, masih banyak orang yang lebih hebat dariku."
"Mokuton: Amazona."
Kemudian akar-akar pohon di kawasan pabrik tua tersebut berubah layaknya tentakel dan mengarah ke Maria, tetapi dia berhasil menghindari dan memotong-motong akar tersebut dengan Katana-nya.
Sousuke menembaki Maria dengan duri-duri beracun yang keluar dari tongkat sihirnya. Namun dia menghindari serangan-serangan duri tersebut, meskipun dia kebal terhadap berbagai macam jenis racun.
Sousuke lalu merapal segel sihir dan berkata, "Mokuton: Dragon Wood."
Kemudian muncul sebuah lingkaran sihir dan dari lingkaran sihir tersebut muncul seekor Naga Kayu yang terbang untuk menyerangnya. Maria menghindari terkaman Naga Kayu tersebut dan memotong lehernya, sehingga Naga Kayu tersebut musnah bagaikan daun-daun yang berguguran di musim gugur. Tetapi Naga Kayu yang lainnya, mulai muncul dari lingkaran sihir setelah Sousuke merapal sihirnya.
Musashi lalu bangkit dan mencoba untuk berdiri dan dia mengambil Katananya. Kini dia bersiap untuk pertarungan berdarah dan berlari ke arah Sousuke.
Setelah itu Musashi segera berlari sekencang-kencangnya untuk menyerang Sousuke. Musashi lalu melancarkan serangan ke arah leher musuhnya, tetapi Sousuke berhasil menahan serangannnya dengan Katana-nya.
Musashi dan Sousuke saling beradu Katana.
"Ternyata kau masih hidup saja, Musashi-san."
"Berisik kau, Keparat."
Musashi melancarkan serangan ke arah tangan kanan musuhnya, tetapi dia menghindari serangan Musashi dan menendangnya hingga dia terpental sejauh 5 meter.
Maria hanya diam berdiri memandangi pertarungan mereka berdua.
Soususke lalu menatap tajam ke arah Maria.
"Aku tidak ingin menganggu pertarungan kalian berdua, itu saja," ucap Maria santai.
Musashi lalu berdiri dan memasang kuda-kudanya. Kali ini dia mengambil posisi untuk bertahan dan menunggu waktu yang tepat untuk serangan balasan.
"Majulah Sousuke."
Kemudian Sousuke maju untuk menyerang Musashi. Sousuke berlari dengan cepat dan melancarkan serangan ke arah perut Musashi. Dia menghindarinya dan menendang wajah Sousuke sehingga dia terjatuh, lalu Musashi melompat dan menginjak kepala Sousuke dengan keras sehingga kepala Sousuke pecah dan banyak darah yang mengalir dari lehernya serta isi otaknya keluar semua.
Sousuke memang terlihat telah mati, tetapi perlahan tubuh Sousuke bergerak-gerak dengan sendirinya sehingga Musashi memilih segera untuk meninggalkan tubuh Sousuke dan kemudian tubuh Sousuke pecah dan bertranformasi menjadi seekor Monster Belalang sembah setinggi 7 meter.
[Sousuke Miyamoto bertranformasi menjadi Belalang sembah. Adegan ini terinspirasi dari Resident Evil 4 ketika Leon berhadapan dengan Final Boss yang bertransformasi menjadi Monster.]
Belalang sembah tersebut berteriak dengan sangat keras.
Sousuke dalam wujud Monster Belalang sembah.
Maria lalu mengarahkan Senapan Snipernya ke arah mata kanan Belalang sembah tersebut dan menembaknya sepuluh kali tembakan, sehingga Belalang tersebut kesakitan. Musashi pun segera bergerak cepat dengan memotong kaki kiri satu, sehingga Belalang sembah tersebut jatuh tersungkur.
Maria lalu mengarahkan Senapan Snipernya ke arah mata kiri Belalang sembah tersebut dan menembaknya sepuluh kali, sehingga Belalang sembah tersebut bergerak tidak beraturan dan mengamuk tidak jelas. Disaat seperti itu, Musashi kemudian melompat menaiki tubuh Monster Belalang sembah tersebut dan menusukkan Katana-nya ke kepala Belalang sembah tersebut, sehingga Monster tersebut meronta-ronta dan akhirnya tewas.
Segel yang mengurung Akame, Tsubasa, Edogawa, Shika, dan Reo kemudian menghilang dan mereka berlima segera berhamburan ke arah Musashi dan saling berpelukan.
Setelah lama berpelukan, Maria merapal segel dan mengucapkan "Berlin, and Konoha Portal Dimension: Through the Land." didalam hatinya dan setelah itu, tato di seluruh tubuhnya menyala dan kemudian muncul dua portal antar dimensi, satu di pinggir Maria dan satu di depan Musashi.
"Aku tidak bisa lama-lama. Jika ada waktu aku akan main kesini lagi. Masuklah ke portal itu, maka kau akan sampai ke Konoha dalam waktu hitungan detik. Sampai jumpa, ini bukanlah akhir," ucapan perpisahan yang meluncur dari bibirnya. Dengan segera dia memasuki portal antar dimensi dan dia telah tiba di dalam kamarnya.
"Meskipun itu sangat singkat, tetapi terima kasih atas bantuannya," kemudian Musashi mengajak keluarganya untuk pulang melalui portal tersebut, "Jangan khawatir, ini tidak akan membunuh kita," lanjut Musashi, kemudian dia dan keluarganya memasuki portal tersebut dan akhirnya sampai di dalam rumahnya.
Maria langsung segera mendarat di kasurnya setelah mengeluarkan banyak enerji untuk membuka dua portal antar dimensi tersebut sekaligus.