webnovel

Because The Baby

Autor: ecstusea
Geral
Contínuo · 439.2K Modos de exibição
  • 46 Chs
    Conteúdo
  • 4.8
    24 Avaliações
  • NO.200+
    APOIO
Sinopse

[TOLONG TINGGALKAN JEJAK - UPDATE SETIAP HARI] Rexan Alexander Danadyaksa. Tampan, pintar dan tajir. Dia adalah CEO dari Danadyaksa Group. Tak hanya itu, ia juga dikabarkan akan segera menikah dengan seorang supermodel internasional. Sempurna? Tunggu dulu. Semua itu sirna ketika Rexan tidak sengaja memergoki calon tunangannya itu berselingkuh dengan pria lain. Dan lagi muncul masalah baru ketika Rexan dengan sengaja melakukan one night stand bersama wanita lain dan membuat wanita itu hamil, sehingga berujung ke pelaminan dengan terpaksa. Tapi apa jadinya jika wanita ini berhasil membuat seorang Rexan Danadyaksa jatuh cinta terhadapnya? Apakah mereka akan hidup bahagia bersama selamanya? "Aku mencintaimu bukan hanya karena bayi ini, tetapi aku tulus mencintai dirimu. Terima kasih karena kamu telah hadir dalam hidupku dan terima kasih karena kamu telah membuatku jatuh cinta kepadamu." - Rexan Alexander Danadyaksa. copyright by Hanny Susanto [22 September 2020] -- Jangan lupa untuk selalu dukung cerita ini ya, terima kasih!^^

Tags
3 tags
Chapter 11. I’m Back

Chelsea Keana Rhea. Seorang gadis berwajah cantik khas asia. Meskipun ia hidup dengan kehidupannya yang sangat biasa, tapi gadis ini bukan sembarang gadis dari keluarga biasa. Gadis ini adalah anak dari keluarga Nurtanio Group.

Hidupnya tidak seindah apa yang orang lain pikirkan. Hidupnya sangat complicated, bahkan Ayahnya sendiri pun rasanya sangat tidak menginginkan dirinya.

Gadis itu melangkahkan kakinya keluar dari dalam Bandara Soekarno-Hatta. Setelah bertahun-tahun, akhirnya ia kembali ke tanah kelahirannya.

Angin kencang menerpa wajah Chelsea kala itu. Refleks ia memejamkan matanya, menikmati hembusan angin malam pada malam itu. Tiba-tiba saja kakinya terhenti, matanya melihat ke langit yang dipenuhi bintang malam itu, "Ma, Chelsea pulang. Chelsea kangen mama," bisiknya pada dirinya sendiri.

Tak lama setelah itu, Chelsea pun kembali berjalan lagi untuk mencari kendaraan agar ia bisa pulang ke rumah yang sudah bertahun-tahun ini ia tinggalkan.

Tetapi tiba-tiba saja—

Bruk!

"Aduh!" Refleks Chelsea bersuara setelah tak sengaja seseorang menabrak dirinya. Beruntung saja mereka berdua tidak jatuh dan menjadi pusat tontonan di sana. Tapi yang jelas, Chelsea mendengar kalau ada barang yang terjatuh pada saat mereka berdua bertabrakan, tapi entah apa itu.

"Maaf, aku ga sengaja. Kamu ga apa-apa?" tanya seorang laki-laki bersuara berat itu. "Ada yang luka?" Dia kembali bertanya lagi.

Chelsea mengangguk pelan, "Iya, ga apa-apa. Ga ada kok, santai aja," balasnya. "Kamu sendiri ga apa-apa?"

"I'm okay, thank you. Kalau begitu, aku permisi dulu," kata laki-laki itu. Dia pun bergegas pergi dengan buru-buru dari hadapan Chelsea sesaat setelah itu.

Namun tiba-tiba Chelsea melihat ada sebuah cincin yang tergeletak manis persis di samping kopernya. Dahinya menyerngit bingung, "Ini cincin siapa?" tanyanya pada dirinya sendiri. "Atau jangan-jangan ini adalah—Hey! Tunggu!" Pekik Chelsea. Tapi hasilnya nihil, orang tersebut sudah begitu jauh darinya dan tak mungkin juga untuknya mengejar laki-laki itu saat ini.

Baiklah kalau begitu, cincin ini akan aku simpan. Lain waktu kita bertemu lagi, aku pasti akan mengembalikannya kepada dia Batin Chelsea.

===

Suara dentuman musik yang cukup keras menggema di sebuah klub malam di kawasan Jakarta Selatan.

"Weh weh weh, udah bro. Mau seberapa banyak lagi yang lo mau minum?" tanya Gerald, yang langsung mengambil gelas yang berisi minuman keras dari tangan sahabatnya itu. "Lo kenapa sih, Rex? Kalo ada masalah tuh ya cerita. Jangan kayak gini," katanya lagi.

Orang yang bernama Rexan itu tersenyum sinis, "Berantakan. Semuanya berantakan," jawabnya.

"Apanya yang berantakan?" Tanya Marcell.

"Tau apa sih yang berantakan? Ganteng udah, tajir juga udah, terkenal, punya calon istri supermodel. Apalagi yang kurang coba?" Timpal Jodie.

Rexan mendengus kecil, "Semuanya berantakan. Semuanya!" tanyanya.

"Atau ini karena— gimana lamaran lo di Hongkong kemaren? Lo belom ada cerita apa-apa tuh," kata Calvin.

"Gak ada lamar-lamaran. Bukan gue yang kasih surprise ke Karin, malahan gue yang dapet surprise." Rexan mengusap wajahnya kasar dengan kedua tangannya.

Jodie menyerngit bingung, "Hah gimana-gimana maksudnya? Gue ga ngerti," katanya.

"Karin... selingkuh." Akhirnya Rexan bilang pada teman-temannya itu.

"HAH?!" Kata Marcell.

"Ah lo becanda kali."

"Lo udah pasti salah liat itu."

Rexan berdecih, "Apanya yang salah liat? Orang jelas-jelas gue liat pake mata kepala gue sendiri," katanya.

Gerald menghela nafasnya panjang, "Tuhkan Rex, udah gue bilang apa. Dari awal kan gue udah bilang kalo Karin itu bukan perempuan yang pas buat lo. Dia itu ga bener. Keliatan kok," katanya.

"Terus gue harus gimana? Gue pikir she's the one. Ternyata apa? Ini yang gue dapet," kata Rexan.

"Udah lah Rex. Lupain dia. Banyak kok cewek yang mau sama lo, yang jauh lebih baik dari pada Karin dan lo bisa dapetin itu. Jangan cuma karena cewek itu, hidup lo jadi stuck. Life must go on, bro," kata Calvin. "Dan satu lagi, Tuhan mematahkan hati seseorang supaya orang itu gak jauh lebih sakit dari pada ini, Rex.

Marcell berdecih, "Hilih. Sok bijak banget lo. Cewe aja belom punya," katanya.

"Yeh, jangan sembarangan. Gini gini juga gue mah ahli dalam hal percintaan," kata Calvin tak mau kalah.

Tiba-tiba suara ponsel milik Gerald berbunyi. "Bentar ya guys, ibu negara telepon nih," kata Gerald. Ia pun segera mengangkat telepon tersebut di luar klub. Tak lama setelah itu, Gerald pun kembali ke dalam klub.

"Aleena, bro?" tanya Jodie.

"Iya lah. Siapa lagi?" balas Gerald. "Udah ah gue mau balik. Udah di suruh balik," katanya.

"Yaelah buru-buru amat sih," kata Calvin.

Gerald berdecih, "Lo mau gue pulang-pulang dipenggal sama doi? Gue masih mau hidup weh," katanya. "Lagian juga gue sebenernya udah janji gamau ke klub setelah nikah. Tapi gara-gara gue kasian aja nih sama si bajingan ini, makanya gue ke sini."

"Kurang ajar," kata Rexan.

Marcell terkekeh pelan, "Yaudah ah bentar lagi juga gue mau balik."

"Eh iya, minggu depan istri gue ulang tahun. Gue rencananya mau bikin party kecil-kecilan gitu. Kalian dateng ya?" kata Gerald. "Terutama lo, Rex."

"Dih apaan kok gue?" kata Rexan.

"Oke kalo gini gue pasti dateng."

"Sama gue juga dateng ah."

Gerald menoyor kepala Rexan, "Iye lo harus dateng. Ada seseorang yang mau gue kenalin ke lo. Sahabatnya Aleena. Cantik loh, lo pasti demen dah. Baru balik dari Paris."

"Waaaah! Setuju nih gue yang begini-begini. Pokoknya Rex, lo harus dateng. Kalo perlu gue jemput dah," kata Jodie.

"Yaudah yaudah iya. Gue dateng." Rexan mengiyakan tawaran Gerald.

"Mantap. Yaudah kalo gitu. Gue balik duluan ya. Udah ditunggu bumil dirumah," kata Gerald.

Marcell mengangguk, "Oke bro, salam untuk bumil ya."

"Oke. Anterin Rexan tuh. Gue takut dia mati di jalan," kata Gerald.

Rexan berdecih, "Sialan."

===

Chelsea memandangi batu nisan yang bertuliskan nama ibunya dengan sendu. "Hai ma, Chelsea datang." Ia menarik nafas dalam-dalam. "Mama apa kabar?" tanyanya lagi.

"Chelsea kangen banget sama mama. Aneh ya rasanya bisa serindu ini, bahkan Chelsea belum pernah bertemu mama sedikit pun sejak Chelsea lahir." Sebuah senyum mengembang di bibir gadis itu. "Chelsea baik-baik aja ma disini. Mama ga usah khawatir ya. Chelsea tau, kemana pun Chelsea pergi, pasti mama selalu ada disamping Chelsea untuk mendampingi. Mama tau ketakutan terbesar Chelsea kembali pulang apa?" Gadis itu menganggukan kepalanya sambil tersenyum nanar, "betul ma, Chelsea takut untuk bertemu kembali dengan papa." Ia menghela nafas panjang, mencoba menahan air mata yang sudah hampir keluar dari pelupuk matanya.

"Apalagi sejak pernikahan tante Maura sama papa. Seakan-akan, Chelsea bukan bagian dari keluarga ini lagi," katanya dengan suara bergetar. mata yang sedari tadi ia tahan, kini akhirnya keluar membasahi kedua pipinya.

"Chelsea sayang papa, tapi kenapa papa bersikap kayak begini ke Chelsea? Padahal Chelsea sendiri gak tau, dimana letak salah Chelsea, ma," tanya Chelsea sambil tersedu-sedu.

Langit sore itu mendadak berubah menjadi gelap, suara guntur mulai berbunyi, seakan-akan juga ikut merasakan kesedihan yang gadis itu alami.

"Yaudah ma, kalo gitu. Chelsea pamit dulu. Udah sore, lain waktu Chelsea akan ke sini lagi buat nengokin mama. Bye ma, Chelsea sayang banget sama mama," kata Chelsea terakhir sebelum ia pergi dari pemakaman ibunya.

Saat Chelsea hendak membalikkan badannya untuk pulang, tiba-tiba saja—

"Astaga!" kata Chelsea sambil mengelus-elus dadanya.

"Ma—maaf kalo aku bikin kamu kaget. Aku cuma mau kasih ini." Laki-laki itu menyodorkan sebuah sapu tangan kehadapan Chelsea.

Chelsea kebingungan, "Ini... untuk apa?" tanyanya.

"Untuk mengelap air matamu."

"Oh, makasih," kata Chelsea kemudian ia menerima sapu tangan dari laki-laki tersebut.

Laki-laki itu mengangguk pelan, "Sama-sama. Kalo gitu, aku permisi dulu. Oh iya, aku cuma mau bilang satu hal sama kamu. Seberat apapun masalahmu, kamu pasti bisa melewatinya. Jangan sedih-sedih lagi, nanti cantiknya hilang," katanya. "Kalo gitu, aku permisi dulu."

Mendengar ucapan laki-laki itu senyum di bibir Chelsea pun mengembang. "Ada-ada aja," katanya. "Eh tunggu! Sapu tangannya gimana?"

"Pegang dulu aja. Siapa tau, kita akan ketemu lagi," pekik laki-laki itu.

Bersambung...

Você também pode gostar

Reinkarnasi sebagai Wanita Terkaya di Dunia

【Novel tentang pilih kasih, kekuasaan ganda, Kartu Tarot, dan memperlakukan sampah sesuai yang mereka layak!】 Sepuluh tahun pernikahan, sepuluh tahun pengabdian. Dia menuangkan seluruh bakat dan emosinya, hanya untuk dibalas dengan api yang direncanakan di akhir. Disiksa oleh suaminya dan dikhianati oleh sahabatnya. Ternyata, semua orang di sekitarnya berpura-pura. Sebelum reinkarnasinya, dia adalah wanita berbakat terkenal di Kota Capital. Setelah reinkarnasi, dia menjadi terkenal di Kota Capital sebagai......idiot! Lagi pula, dia berubah menjadi wanita kaya yang melarat, tergantung belas kasihan orang lain. Pemalu, lemah, tidak berguna, tidak kompeten, itu adalah cap yang dilekatkan padanya. Saat dia membuka mata sekali lagi, masa muda kembali mekar, dia kembali menjadi dirinya sendiri! Hidup ini, dia kembali dengan keberuntungan yang luar biasa! Dengan setumpuk Kartu Tarot, dia mengendalikan seluruh lingkaran sosial ketajiran! ** Tuan muda yang tak tertandingi, dia adalah kepala Keluarga Mo yang terkenal namun misterius di Kota Capital. Dia juga setan yang membawa kutukan. Mengontrol hidup dan mati, mendominasi takdir, dia adalah pemimpin yang berkuasa dari Dunia Keajaiban. Kewibawaan yang luar biasa dan ketampanan mengagumkan membuat tak terhitung gadis berduyun-duyun ke arahnya. Satu adalah wanita kaya yang rendah hati dan penakut, yang lain adalah 'setan' yang terkenal dengan kutukannya di Kota Capital. Tabrakan antara air dan api, perpaduan antara dingin dan panas. Tidak ada yang tahu siapa yang akhirnya tunduk pada siapa pada akhirnya. ** Kemudian, kepala keluarga Mo yang dingin, yang tidak pernah tertarik pada wanita, tiba-tiba mengumumkan pernikahannya yang meriah. Seluruh negeri heboh, banyak gadis muda hancur hatinya. Setelah pernikahan, dia berubah menjadi suami yang sempurna, sangat mencintai istrinya dan menuruti setiap keinginannya. 【Drama Mikro】 Seorang wanita (dengan wajah dingin): "Tuan Mo sangat kaya raya dan berkuasa, saya, seorang gadis rendah hati, tidak berani menambah beban." Sudut mulut seorang pria tertarik membentuk lengkungan penuh arti. Wanita itu sangat ketakutan hingga segera mundur selangkah: "Apa, apa, apa yang akan Anda lakukan?" ...... 【Kutipan dari Tuan Mo】 *Kamu harus tahu, di dunia ini, selain saya, tidak ada orang lain yang pantas berada di sisimu. *Jika era kejayaan ini berakhir, saya masih bisa mendirikan yang baru! Tetapi dia, hanya ada satu di dunia, saya, tidak bisa berjudi! *Hanya uang. Saya bahkan sudah memberikan hidup saya kepadanya, jadi mari kita sia-siakan saja.

Deutsche Unforgotten · Geral
Classificações insuficientes
350 Chs

Dicintai oleh Pria yang Lebih Tua

Hadiah pertunangannya adalah dua juta dolar, tak kurang sepeser pun. Jiang Yu sudah berusia delapan belas tahun dan bisa menikah sekarang. Kirim uangnya ke kartuku, dan urusan ini selesai!" Jiang Yu melihat ibunya yang terus-menerus berbicara di meja negosiasi. Dia menyaksikan ibunya menetapkan harga saat menjual Jiang Yu. Jiang Yu tidak percaya. Delapan belas tahun yang lalu, mereka membawa bayi yang salah pulang dari rumah sakit, dan Jiang Yu, putri asli dari keluarga kaya, berakhir di panti asuhan hingga setahun yang lalu. Jiang Ran, putri palsu dari keluarga Jiang, tumbuh dengan sendok perak di mulutnya. Dengan sumber daya yang lebih unggul sejak muda, dia lebih menonjol dari Jiang Yu dalam segala aspek dan menjadi kebanggaan keluarga Jiang. Jiang Yu, yang sebagian besar waktunya berkeliaran di dunia luar, tidak lebih dari seorang gadis desa yang membuat ibunya menjadi bahan tertawaan di lingkaran sosialita. Namun, Jiang Yu sama sekali tidak tahu betapa besarnya kebencian ibunya padanya. Pada hari dia berusia delapan belas, ibunya 'menjual' dia dengan harga yang ditetapkan. Jiang Yu berkata, "Jika Anda ingin menikahkan putri Anda dengan orang lain, seharusnya itu adalah Jiang Ran. Saya ini putri Anda yang sebenarnya. Anda yang secara keliru membawa Jiang Ran pulang!" Ibunya menjawab, "Diam. Aku berharap aku tidak pernah melahirkanmu. Kamu hanya membawa aib bagi saya!" Jiang Ran berkata, "Kakak, semua yang dilakukan Ibu adalah untuk kebaikanmu. Jangan salahkan Ibu." Ibunya berkata, "Aku yakin dia tidak lebih dari penagih utang yang datang untuk menagih hutangnya padaku! Entah kamu memberiku dua juta dolar, atau kamu menikah dengan patuh!" Jiang Yu meninggalkan rumah dalam keputusasaan. Dengan paduan kebetulan yang aneh, dia tanpa sengaja menikahi seorang CEO. Sejak saat itu, pria berusia tiga puluh tahun itu memanjakan istrinya yang berusia delapan belas tahun sampai ke langit-langit. Gadis kecil itu berkata, "Tuan, ada orang yang mengganggu istri Anda!" Sang pria, "Si bodoh tak kompeten mana yang begitu buta hingga berani mengganggu kamu?"

Mountain Springs · Geral
Classificações insuficientes
677 Chs

Avaliações

  • Taxa Geral
  • Qualidade de Escrita
  • Atualizando a estabilidade
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo
Opiniões
Gostava
Mais recente
Ela_Putri_Aries
Ela_Putri_AriesLv4
thearies24
thearies24Lv4
Ika_Kurniawan
Ika_KurniawanLv4

APOIO