webnovel

Beautiful

Urbano
Contínuo · 22.6K Modos de exibição
  • 9 Chs
    Conteúdo
  • Avaliações
  • N/A
    APOIO
Sinopse

Hidup tak akan berhenti meski kita ingin berhenti. Hidup tak akan berbaik hati kepada kita yang tak mau terluka. Hidup yang sebenarnya membuat kita merasakan apa itu kesedihan dan apa itu kebahagiaan. Barulah dikatakan hidup jika kita merasakan semua perasaan-perasaan itu. Jangan hanya tersakiti sekali membuatmu menyerah, jangan sampai menyesal pada akhirnya. Dengan merasakan berbagai perasaan itu membuatmu merasakan keindahan hidup yang sebenarnya. Sungguh tak ada keindahan yang lebih baik lagi daripada hidup ini. Seperti kisah Narendra Bagas Permana. Seseorang yang tampan, kaya raya, terlebih dia adalah seorang dokter spesialis. Siapa wanita yang bisa menolak pria seperti itu. Bisa dikatakan deskripsi laki-laki itu sangat sempurna tanpa celah. Parasnya yang rupawan membuat para wanita tergila-gila padanya. Tetapi, semenjak Narendra merasakan apa itu terluka, dia tak pernah merasakan lagi yang nama jatuh cinta. Dia menutup hatinya rapat-rapat karena dia tak ingin terluka untuk kedua kalinya. Mungkin sebagian orang mengatakan dia terlalu pengecut namun jangan hanya mencela jika tak pernah merasakan sendiri apa itu terluka. Dia berubah menjadi sosok yang dingin kepada semua orang tapi siapa yang tahu dibalik sikap dinginnya dia menyimpan luka yang cukup dalam. Tetapi setelah dia bertemu dengan sosok cantik itu perlahan sikap dinginnya mulai mencair. Dia kembali merasakan perasaan-perasaan aneh yang membuatnya bingung. Perasaan-perasaan yang sudah lama tak ia rasakan. Apakah dia kembali merasakan indahnya hidup. Semoga saja, dia bisa merasakan keindahan dalam hidup ini.

Tags
7 tags
Chapter 1Segaris Takdir

Di sebuah rumah sakit di Jakarta, suasananya sangat ramai dan mendebarkan. Para dokter dan perawat berlarian keluar untuk menjemput para pasien korban kecelakaan yang dikirim oleh tim 119. Korban kecelakaan tersebut cukup banyak, yakni lima orang. Kecelakaan ini terjadi antara mobil dengan mobil yang bertabrakan. Terdapat korban yang terluka parah dan terluka ringan.

Malam ini dokter yang piket tidak terlalu banyak sehingga mengakibatkan kepanikan sesaat. Beruntung pihak rumah sakit berhasil menghubungi para dokter untuk segera kembali ke rumah sakit. Ada tiga orang korban yang terluka parah dan memerlukan operasi. Setelah dokter ahli datang, operasi ketiga korban tersebut dimulai. Masing-masing operasi dipimpin oleh dokter spesialis dibidangnya. Operasi tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama karena operasi ini cukup berat. Sedangkan kedua korban lain sudah mendapatkan perawatan.

Setelah operasi yang cukup panjang itu, para dokter dan perawat yang membantu operasi sangat kelelahan. Pantas saja, karena operasi dimulai pukul 22.00 dan baru selesai pukul 01.00 pagi. Beruntungnya operasi para korban berjalan dengan lancar.

"Dok, bagaimana keadaan anak saya?" ujar ayah salah satu korban.

"Putri Anda, baik-baik saja karena operasinya berjalan dengan lancar. Tetapi kita harus menunggu dia sadar dulu untuk mengetahui kondisinya." Ujar Dokter tersebut.

"Terima kasih dok." Ujar lelaki paruh baya tersebut.

Dokter tersebut meninggalkan lelaki tersebut dan berjalan ke ruang istirahatnya, dia merasa sangat lelah. Dia merebahkan diri di atas ranjang dan tak berselang lama dia pun terlelap.

***

Seseorang yang tampan, kaya raya, terlebih dia adalah seorang dokter spesialis. Siapa wanita yang bisa menolak pria seperti itu. Bisa dikatakan deskripsi laki-laki itu sangat sempurna tanpa celah. Parasnya yang rupawan membuat para perawat tergila-gila padanya. Banyak yang secara terang-terangan mendekatinya ataupun hanya membicarakannya di belakang. Tak jarang pula dokter wanita yang ada di rumah sakit tersebut juga menaruh hati pada dokter tampan itu. Hal itu sangat wajar, mengingat dokter tersebut telah meraih gelar Sp. B (spesialis bedah) diusianya yang masih terbilang sangat muda.

"Ren, kamu dilihatin tuh!" ujar Dokter Aldo.

"Biarin aja kenapa sih Al! Bosen aku dengernya!" ujar Dokter Rendra.

"Hem, aku heran sama kamu. Biasanya kan orang tuh suka kalau punya fans, tapi kamu malah cuek banget. Nanti ada anti fans baru kelabakan kamu."

Dokter Rendra hanya melirik sahabatnya itu dengan tatapan super tajam. Siapapun tak akan tahan melihat onik hitamnya yang tajam bagaikan elang itu.

"Iya, aku akan diem."

Mereka berdua akhirnya sampai di kantin untuk makan siang. Ya, begitulah karena kesibukan mereka, mereka jarang sekali keluar dari rumah sakit meski hanya sekadar makan siang. Jika ada waktu mereka memilih untuk beristirahat daripada pergi keluar rumah sakit. Setelah mengambil makanan, mereka berdua mencari tempat duduk untuk menikmati makan siangnya. Namun naas karena ada kejadian yang tak mereka duga. Seseorang menabrak Rendra dan menumpahkan makanannya di jas putih milik Rendra. Aldo hanya bisa menganga karena takut melihat ekspresi Rendra yang menahan amarah.

"Maafkan saya, saya tidak sengaja." Ujar seseorang itu sambil membersihkan jas Rendra.

Rendra hanya diam, tak menyahuti perkataan orang tersebut. Mereka menjadi pusat perhatian, karena keributan tersebut terjadi di kantin rumah sakit yang memang sedang jam makan siang.

"Ren, kamu nggak malu dilihatin? Maafin aja dia, lagian dia nggak sengaja!" ujar Aldo.

Rendra masih tak menjawab dan berlalu meninggalkan seseorang itu. Aldo pun menyusul Rendra dan mengikutinya.

Di satu sisi seseorang tersebut merasa sangat bersalah, dia bahkan hampir menangis karena tak mendapat respon dari Rendra. Karena masih merasa bersalah, akhirnya dia menanyakan orang sekitar untuk mengetahui siapa yang dia tabrak tadi. Setelah dia tahu, dia mencari dokter tersebut untuk meminta maaf. Dia mencari ke bagian bedah, karena dari informasi yang ia peroleh dokter yang ditabraknya tadi adalah dokter dari department bedah. Tetapi kenapa dia tidak mengenalnya, padahal dia berada di department yang sama. Dia mencari dan menanyakan kepada setiap orang lewat tetapi tak satu pun dari mereka yang tahu keberadaan dokter itu. Nyatanya keberuntungan masih dipihaknya, dokter yang ia cari berjalan membelakanginya. Jadi dia pun mengejar dokter tersebut sambil memanggilnya. Akhirnya dokter itu pun berhenti dan menatapnya.

"Dok, saya mau meminta maaf sekali lagi. Mohon maafkan saya, sungguh saya tidak sengaja!" ujarnya setelah sampai di hadapan dokter itu.

"Baiklah." Ujar Rendra kemudian berjalan menjauh.

"Dokter tunggu!"

Namun yang dipanggil tak menyahut dan tetap berjalan pergi.

Brukk

Rendra menghentikan langkahnya karena mendengar bunyi yang cukup keras. Dia berbalik dan melihat seseorang itu jatuh pingsan. Rendra menghampirinya dan mencoba membangunkannya.

"Nona, bangunlah!"

Tak ada sahutan, karena gadis itu pingsan. Tak ada pilihan lain, karena koridor ini sangat sepi. Rendra menggendong gadis itu lalu membawanya ke UGD. Banyak pasang mata yang melihat aksi Rendra tersebut dan sontak membuat rumah sakit menjadi riuh seketika. Sesampainya di UGD, Rendra menyerahkan pada perawat dan dokter yang bertugas untuk memeriksa gadis tersebut. Sedangkan dia menunggu di depan ruangan sembari menelepon seseorang. Tak lama dokter yang memeriksa gadis itu keluar.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Rendra.

"Dia baik-baik saja, hanya saja sepertinya dia kurang asupan. Apa dia sudah makan dok?" tanya Dokter Raka.

"Saya tidak tahu."

"Oh, baiklah. Dia hanya butuh istirahat, kalau boleh tahu siapa namanya?"

"Saya tidak tahu Dokter Raka, saya menemukannya pingsan jadi saya bawa dia kemari."

"Oh begitu, dari yang saya tahu namanya Dokter Nay. Dia juga berada di department yang sama dengan dokter kalau tidak salah." Ujar salah seorang perawat.

Rendra pun terdiam, bagaimana bisa dia tidak tahu. Padahal mereka di department yang sama. Kemudian, Rendra meminta perawat untuk menjaga gadis itu, karena dia harus pergi sekarang. Entah kenapa perasaan Rendra menjadi tidak enak, dia merasa bersalah pada gadis itu. Apa gadis itu sampai tidak jadi makan karena mencarinya, pikiran itu membuat Rendra gelisah.

Você também pode gostar

Pernikahan Kontrak: Pengantin Pengganti

Beberapa menit sebelum pernikahannya, Jeslyn mengetahui bahwa calon suaminya hanya mengincar keuntungan yang akan didapat dengan menikahinya. Patah hati dan merasa dikhianati, dia memilih satu-satunya pilihan yang ada pada saat itu, yaitu untuk melakukan pernikahan kontrak dengan pria yang bisa ia temukan, atau jika tidak, kekayaan keluarganya akan jatuh ke tangan musuh. … "Tuan, tolong, maukah Anda menikahi saya?" Dia bertanya padanya. Seorang pria yang dia lihat masuk ke kamar kecil tempat pernikahan. 'Dia pasti salah satu tamu,' pikirnya. Maverick terkejut dengan proposal itu. Dia melihat Jeslyn mengerutkan dahi ketika dia menoleh untuk menatapnya. Jelas dia ketakutan padanya, namun dia menenangkan diri, siap untuk melompat ke misteri di hadapannya. "Ini akan menjadi kontrak pernikahan. Kita akan bercerai setelah satu tahun," katanya. Dia juga memerlukan seorang wanita untuk anak nakalnya, jadi dia menjawab, "Deal." Tanpa sepengetahuannya, dia baru saja membuat kesepakatan dengan setan termanis yang pernah ada. ... Dia adalah mimpi buruk negara M, negara di mana kejahatan memerintah. Dia adalah kelinci kecil yang dibesarkan dengan cinta dan kasih sayang. Membunuh lalat? Tidak, dia belum pernah melakukan itu sebelumnya. Namun, terpaksa menjadi istri iblis, dia tidak punya pilihan selain melepaskan kepribadiannya yang palsu. Kelinci kecil apa? Siapa bilang dia tidak bisa menginjak jari-jari tangan seorang pianis dengan tumitnya dan pura-pura seperti tidak bermaksud melakukannya? Ha, selebriti ini ingin memainkan kartu kasihan? Apakah mereka ingin mendapatkan simpati masyarakat? Nah, mengapa lagi dia disebut 'kelinci kecil'? Bukankah itu karena dia terbaik dalam berakting imut? Apakah tidak ada yang memberi tahu teratai putih ini yang ingin menyelam ke tempat tidur suaminya bahwa dia mencuri jiwanya ketika dia menampar anak nakal itu?

Hassy_101 · Urbano
Classificações insuficientes
501 Chs

Setelah Meninggalkan CEO, Dia Mengejutkan Dunia

``` Mo Rao lahir di keluarga dokter militer. Orang tuanya telah mempertaruhkan nyawa mereka untuk menyelamatkan nenek Fu Ying, sehingga yang terakhir memaksa Fu Ying untuk menerima Mo Rao sebagai istrinya. Mo Rao selalu tahu bahwa Fu Ying memiliki gadis pujaan bernama Qu Ru. Gadis ini gagal menikah dengan Fu Ying sebagaimana keinginannya karena nenek Fu Ying menghalanginya. Setelah menikah, Fu Ying sangat memperhatikan Mo Rao. Mereka bahkan sangat cocok terutama di atas ranjang. Fu Ying selalu menemukan dirinya tenggelam dalam kelembutan Mo Rao. Hingga suatu hari, Fu Ying berkata, “Qu Ru telah kembali. Mari kita bercerai. Aku akan mentransfer properti yang telah aku janjikan kepadamu atas namamu.” Mo Rao berkata, “Bisakah kita tidak bercerai? Bagaimana jika... aku hamil...?” Fu Ying menjawab tanpa hati, “Aborsi saja! Aku tidak ingin ada lagi hambatan antara aku dengan Qu Ru. Lagipula, Qu Ru memiliki leukemia, dan sumsum tulangmu secara kebetulan cocok dengan dia. Jika kamu bersedia mendonasikanmu, aku bisa menjanjikanmu apa saja.” Mo Rao berkata, “Bagaimana jika syaratku adalah kita tidak bercerai?” Mata Fu Ying berubah dingin. “Mo Rao, jangan terlalu serakah. Bahkan jika aku menjanjikanmu demi Qu Ru, kamu tahu sendiri aku tidak mencintaimu.” Kata-kata ‘aku tidak mencintaimu’ menusuk hati Mo Rao seperti sebilah pisau. Senyumnya tiba-tiba menjadi terpelintir dan dia bukan lagi wanita penurut seperti dulu. “Fu Ying, ini pertama kalinya kamu membuatku muak. Kamu menyebutku serakah, tapi bukankah kamu sama? Kamu ingin aku menceraikanmu agar kamu bisa bersama dengan Qu Ru? Baik, aku setuju dengan itu. Tapi kamu bahkan bermimpi kalau aku akan menyelamatkannya? Jangan lupa, tidak ada yang namanya mendapatkan semua yang terbaik dalam hidup, sama seperti antara kamu dan aku.” Kemudian Mo Rao pergi. Fu Ying benar-benar merasa sesak, dan perasaan ini membuatnya gila. Ketika Mo Rao muncul sekali lagi, dia telah menjadi bintang yang menyilaukan. Ketika dia muncul di hadapan Fu Ying, bergandengan tangan dengan kekasih barunya, Fu Ying tidak peduli lagi dan berkata, “Sayang, bukankah kamu bilang kamu hanya akan mencintaiku?” Mo Rao tersenyum samar. “Maaf, mantan suami. Aku salah dulu. Kamu hanya pengganti. Aku sebenarnya mencintai orang lain.” ```

Mountain Springs · Urbano
Classificações insuficientes
483 Chs

Satu Malam Liar

Lucinda Perry, seorang penyendiri sosial dan pekerja keras, berjanji pada dirinya sendiri untuk benar-benar menggila di ulang tahunnya yang ke-25 dan bahkan mencetak one night stand jika ia mendapatkan promosi yang sudah lama ditunggu di pekerjaannya. Beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-25, dia dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi dan tidak hanya itu, tapi ke kantor pusat di kota yang berbeda. Harus menghabiskan malam ulang tahunnya di kota baru, dia pergi ke klub di mana dia bertemu dengan orang asing tampan, Thomas Hank, yang menawarkan diri untuk menjadi one night stand-nya setelah melihat daftar berani-melakukannya, yang termasuk memiliki satu malam berdiri. Thomas Hank, setelah digunakan oleh beberapa wanita di masa lalu, bertekad untuk mendapatkan wanita impiannya yang akan mencintainya untuk dirinya sendiri dan bukan karena kekayaannya. Jadi ketika dia bertemu Lucinda Perry yang imut dan polos di klub, dia memutuskan untuk menjaga identitas aslinya dari dia dan mencari tahu apakah dia layak untuk dia pertahankan. ***Excerpt*** Apa yang lebih menghibur daripada sisi karakter yang gila? Katakan halo pada Sonia dan Bryan. Jantung Sonia berhenti berdetak sebentar, lalu berbagai pemikiran mulai berterbangan di kepalanya pada saat yang sama. Bryan Hank? Idola selebriti yang dia naksir sedang berlutut tepat di depannya dan memintanya untuk menjadi istrinya? Apakah dia salah mengira dia dengan orang lain? Apakah mungkin ini adalah lelucon, atau mungkin ini seperti salah satu lelucon selebriti dan ada kamera-kamera di sekitar, menunggu untuk merekam dia membuat dirinya tampak bodoh? Atau mungkin dia sedang bermimpi? Sonia bertanya-tanya sambil melihat-lihat sekitar mereka, tetapi yang dia lihat hanyalah penonton yang penasaran. "Tolong! Jadilah istriku dan buat aku menjadi pria paling bahagia di Bumi," katanya dengan suara keras yang menarik perhatian semua orang. Editornya yang telah ditunggunya selama lebih dari satu jam karena dia mencoba menandatangani kesepakatan dengan produser film yang tertarik dengan salah satu ceritanya, muncul saat itu juga, "Sonia, kamu kenal Bryan Hank?" Tanyanya dengan heran saat melihat adegan di depannya. Sepertinya sudah berjam-jam sejak Bryan berlutut, tapi ternyata baru satu menit. Bryan tahu tidak ada wanita yang cukup gila untuk menerima proposal gila seperti itu, dan bahkan jika ada yang mau menerima, membayarnya dan membatalkan keseluruhan hal tersebut akan mudah karena yang dia inginkan hanyalah skandal yang bisa terjadi dari situ. Judul beritanya mendatang akan tentang proposal pernikahan yang ditolak atau pertunangannya yang dikatakan, yang cukup membuat Sophia lepas dari kaitannya. "Ya!" Jawab Sonia dengan semangat sambil menganggukkan kepalanya dan mengulurkan jarinya agar dia memakaikan cincin pertunangan. "Ya?" Tanya Bryan dengan bingung saat mendengar jawabannya. "Ya! Aku akan menjadi istrimu dan membuatmu menjadi pria paling bahagia di dunia!" Sonia berkata dengan tertawa dan menggerakkan jarinya hingga Bryan memasukkan cincin itu ke jarinya. Secara mengejutkan cincin itu adalah ukuran yang tepat untuknya, dan duduk di jarinya seolah-olah dibuat khusus untuknya. Suara tepuk tangan meledak di sekitar mereka saat Sonia berdiri dengan senyum lebar di wajahnya dan memeluk Bryan sebelum menciumnya tepat di bibir. Bryan sedikit terkejut dengan keberaniannya tapi cepat pulih karena ini adalah permainannya, dan dia harus ikut serta. Dia lah yang mendekatinya terlebih dahulu, bagaimanapun juga. Jadi ketika dia mencoba memutuskan ciuman, dia memegang dagunya dan perlahan menggigit bibir bawahnya sebelum membuka bibirnya dengan lidahnya dan mengisapnya dengan cara yang menggoda, mengeluarkan desahan dari Sonia. Sonia merasa pusing. Ini terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Itu haruslah mimpi. Bagaimana lagi dia bisa menjelaskan bahwa pada suatu saat dia duduk di lobi hotel menunggu editornya, dan pada saat berikutnya dia bertunangan dengan idola selebriti yang dia naksir dan menciumnya di sini di depan umum?

Miss_Behaviour · Urbano
Classificações insuficientes
1005 Chs

Kelahiran Kembali di Tahun 80an: Istri Sarjana yang Imut

Tertipu untuk menikah, dieksploitasi seumur hidup sebagai pengasuh tanpa bayaran, dan akhirnya dipukuli hingga mati oleh ibu angkatnya di depan tempat tidur ayah angkatnya yang sedang sakit, kehidupan menyedihkan Shen Mianmian berakhir. Ketika dia membuka matanya lagi, dia menemukan dirinya kembali pada usia lima belas tahun. Shen Mianmian berjanji untuk melarikan diri dari takdir masa lalunya, menghukum sepupu dan ibu angkat yang jahat, namun secara tidak sengaja bersinar terlalu terang dalam prosesnya. Siswa yang sebelumnya berada di urutan ketiga dari belakang di sekolah tiba-tiba naik ke puncak, menjadi kandidat yang diperebutkan oleh perguruan tinggi bergengsi, menyebabkan sensasi di antara semua guru dan murid... Sementara yang lain sibuk belajar, Shen Mianmian sibuk memulai bisnis kecil untuk menghasilkan uang... Sementara yang lain mempersiapkan ujian masuk perguruan tinggi, Shen Mianmian membeli dua bangunan berhantu yang paling terkenal di Beijing sekaligus... menjadi keanehan di mata semua orang, mereka mengejeknya bahwa walaupun dia punya keberuntungan untuk membelinya, dia mungkin tidak punya nyawa untuk tinggal di dalamnya. Sementara yang lain lulus dan sibuk mencari pekerjaan, properti berhantu yang dibeli Shen Mianmian diambil oleh pemerintah, membuatnya mendapatkan sejumlah besar kompensasi penggusuran. Orang-orang yang dulu mengejeknya tidak bisa tidak menampar diri mereka sendiri dua kali... bertanya-tanya di mana-mana apakah ada rumah berhantu yang dijual. Shen Mianmian, yang awalnya butuh meminjam uang untuk biaya kuliah, menggunakan dana penggusuran dan memanfaatkan keuntungan kelahiran kembali untuk membeli sebidang tanah yang cocok dan membangun gedung sewaan, bertransformasi menjadi pemilik tanah terkaya dan paling makmur di Beijing... Suatu hari, Shen Mianmian, yang membawa tas penuh kunci dan baru saja mengumpulkan sewa, ditarik pergi ke Kantor Urusan Sipil. "Shen Mianmian, sudah waktunya bagi kamu untuk membayar apa yang kamu hutangkan padaku."

Yin Family's Sixth Child · Urbano
Classificações insuficientes
381 Chs

Avaliações

  • Taxa Geral
  • Qualidade de Escrita
  • Atualizando a estabilidade
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo
Opiniões
Gostava
Mais recente

APOIO