Ella menghela napas panjang sambil merenggangkan tubuhnya ketika ia akhirnya menutup laporan berkas perkara untuk kasus Ari Wicaksana. "Yes, setelah ini langsung kita antar kan, Pak?" Tanyanya pada Pak Burhan yang duduk di hadapannya.
Pak Burhan mengangguk pelan. "Semuanya sudah siap, kan?"
"Udah. Mata saya udah kayak panda, jari pecah-pecah, semua demi kasus ini," jawab Ella.
Pak Burhan tertawa pelan menanggapi ucapan Ella. "Habis ini kamu ke salon biar nanti waktu jadi pendamping Rani, muka kamu ngga seperti zombie baru bangkit dari kubur."
"Emangnya sekarang saya kayak zombie?" sahut Ella.
Pak Burhan mengangkat wajahnya dari berkas yang sedang ia tanda tangani. Ia mengerutkan keningnya sambil menatap Ella. "Sedikit."
"Ih," gumam Ella. "Kalo gitu malam ini saya mau pulang cepat."
"Silahkan. Telpon pacar kamu buat jemput kamu malam ini," ujar Pak Burhan.
"Pacar?"
"Ngga usah sok pura-pura ngga tahu kamu. Yang selalu bikin kamu keluar diam-diam itu, pacar kamu, kan?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com