"Kau hamil? Yang benar saja. Kau belum menikah Beatrice."
Bara mendesah sebal saat mengatakannya. Mana mungkin sepupunya itu hamil di luar nikah. Keluarga di Belanda sana tidak akan mengakuinya, sampai usia tujuh bulan jika Beatrice tidak menikah juga.
Beatrice : ["Aku butuh bantuanmu, Bara. Kumohon nikahi aku."]
Bara menjauhkan ponsel dari telinga. Mana ada sejarah keluarganya bisa beristri dua. Tidak mungkin hal ini dapat diwujudkan. Apa lagi mengingat Sandra yang tengah hamil anak kembar. Bara merasa Beatrice tidak sedang waras.
"Gila kau. Memangnya kau hamil dengan siapa? Biar aku minta dia untuk menikahimu."
Bukannya jawaban. Tangis Beatrice justru semakin kencang. Tangisnya terdengar histeris. Seperti orang yang tengah depresi.
"Kau ini bukannya menjawab pertanyaanku malah menangis. Yang benar saja. Seperti tidak ada kata-kata lain saja."
Bara justru menggerutu. Dia memandang ke arah ponsel yang menit panggilannya masih berjalan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com